Terus Tembakkan Roket, Hizbullah Sedang Menguji Pertahanan Udara Israel
loading...
A
A
A
Sebelumnya, Hizbullah menembakkan lebih dari 30 roket dari Lebanon selatan ke markas Divisi 146 IOF di Jaatoun, wilayah Palestina yang diduduki di barat laut, pada Senin (12/8/2024. Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan telah menargetkan posisi militer Israel di wilayah pendudukan utara.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa serangkaian roket Katyusha ditembakkan ke markas besar Divisi ke-146 yang baru didirikan di Giaton.
Ditambahkannya, operasi itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap wilayah sipil di Lebanon selatan, khususnya di kota Maaroub.
"Para pejuang Perlawanan Islam pada hari Senin, 12-08-2024, membombardir markas komando Divisi ke-146 yang baru didirikan di Jaatoun dengan rentetan roket Katyusha," kata pernyataan itu.
Menurut Hizbullah, serangan roket itu juga ditujukan untuk menunjukkan dukungan gerakan Lebanon itu terhadap warga Palestina di Gaza.
Menurut media rezim Israel, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel tidak dapat mencegat sebagian besar rudal Hizbullah. Serangan itu menyebabkan kebakaran besar di bagian barat Galilea di utara wilayah pendudukan.
Rezim Israel telah melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap wilayah selatan Lebanon sejak 7 Oktober, saat melancarkan perang genosida di Gaza.
Hizbullah telah menanggapi dengan serangan yang ditujukan untuk membalas rezim dan mendukung warga Gaza yang dilanda perang.
Rezim Israel, yang melancarkan perang terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, sementara itu, telah berulang kali mengancam akan memperluas serangannya menjadi serangan militer besar-besaran lainnya terhadap negara tersebut.
Hizbullah telah bersumpah untuk mempertahankan tanah Lebanon dengan semua sumber dayanya.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa serangkaian roket Katyusha ditembakkan ke markas besar Divisi ke-146 yang baru didirikan di Giaton.
Ditambahkannya, operasi itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap wilayah sipil di Lebanon selatan, khususnya di kota Maaroub.
"Para pejuang Perlawanan Islam pada hari Senin, 12-08-2024, membombardir markas komando Divisi ke-146 yang baru didirikan di Jaatoun dengan rentetan roket Katyusha," kata pernyataan itu.
Menurut Hizbullah, serangan roket itu juga ditujukan untuk menunjukkan dukungan gerakan Lebanon itu terhadap warga Palestina di Gaza.
Menurut media rezim Israel, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel tidak dapat mencegat sebagian besar rudal Hizbullah. Serangan itu menyebabkan kebakaran besar di bagian barat Galilea di utara wilayah pendudukan.
Rezim Israel telah melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap wilayah selatan Lebanon sejak 7 Oktober, saat melancarkan perang genosida di Gaza.
Hizbullah telah menanggapi dengan serangan yang ditujukan untuk membalas rezim dan mendukung warga Gaza yang dilanda perang.
Rezim Israel, yang melancarkan perang terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, sementara itu, telah berulang kali mengancam akan memperluas serangannya menjadi serangan militer besar-besaran lainnya terhadap negara tersebut.
Hizbullah telah bersumpah untuk mempertahankan tanah Lebanon dengan semua sumber dayanya.