Berseteru dengan Jepang, Korsel Gelar Latihan Militer di Pulau Sengketa

Minggu, 25 Agustus 2019 - 15:23 WIB
Berseteru dengan Jepang,...
Berseteru dengan Jepang, Korsel Gelar Latihan Militer di Pulau Sengketa
A A A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan militer selama dua hari di sekitar pulau kecil yang disengketakan dengan Jepang. Latihan ini dilakukan beberapa hari setelah Seoul memutuskan untuk membatalkan perjanjian intelijen dengan Jepang di tengah memburuknya hubungan kedua negara.

Tokyo dan Seoul telah lama berselisih mengenai kedaulatan kelompok pulau yang disebut Takeshima dalam bahasa Jepang dan Dokdo di Korea. Kepulauan itu terletak sekitar setengah jalan antara tetangga Asia Timur di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur.

"Latihan militer itu dijadwalkan akan dimulai pada hari Minggu, dan akan mencakup angkatan laut, udara, dan darat," kata seorang pejabat pertahanan Korsel seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/8/2019).

Pulau-pulau yang disengketakan telah lama menjadi salah satu wilayah pertikaian paling sensitif bagi Korsel dan Jepang.

"Latihan pertahanan di sekitar pulau biasanya dilakukan dua kali setahun, tetapi latihan saat ini telah ditunda karena hubungan memburuk," kantor berita Yonhap melaporkan.

Hubungan antara Korsel dan Jepang mulai memburuk akhir tahun lalu setelah pertikaian diplomatik mengenai kompensasi bagi pekerja paksa masa perang selama pendudukan Jepang di Korea.

Hubungan mereka semakin memburuk ketika Jepang memperketat pembatasan ekspor bahan-bahan teknologi tinggi yang dibutuhkan oleh industri chip Korsel. Situasi diperburuk setelah Tokyo pada bulan ini mengatakan akan menghapus status ekspor jalur cepat Korsel.

Korsel sebelumnya mengumumkan pembatalan pakta berbagi data intelijen dengan Jepang pada hari Kamis. Keputusan ini dengan cepat menarik protes dari Tokyo dan memperdalam perselisihan yang telah berlangsung selama puluhan tahun tentang sejarah yang telah melanda perdagangan dan melemahkan kerja sama keamanan atas Korut.

Ketegangan di kawasan itu melonjak di tengah pertikaian politik dan ekonomi yang memburuk antara Korsel dan Jepang, serangkaian peluncuran rudal oleh Korea Utara (Korut), dan semakin ketatnya patroli militer oleh China dan Rusia.

Pada bulan Juli, Korsel dan Jepang menanggapi apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran ruang udara mereka di dekat pulau-pulau dengan pesawat militer Rusia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)