Inggris Ungkap Skandal Nasional, 150.000 Anak Jadi Tunawisma

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 00:01 WIB
loading...
Inggris Ungkap Skandal...
Lebih banyak anak di Inggris yang terpaksa tinggal di akomodasi sementara dibandingkan sebelumnya. Foto/insidecroydon.com
A A A
LONDON - Inggris menghadapi krisis perumahan karena lebih dari 150.000 anak tinggal di akomodasi sementara, menurut Menteri Perumahan Angela Rayner.

Statistik resmi yang dirilis Kementerian Perumahan, Komunitas, dan Pemerintah Daerah (MHCLG) pada Kamis (8/8/2024) menunjukkan 151.630 anak tinggal di asrama atau bed and breakfast (B&B) hingga Maret.

"Kami menghadapi krisis perumahan paling akut yang pernah ada dan tunawisma masih mencapai tingkat tertinggi. Ini tidak lebih dari skandal nasional," ungkap Rayner. "Tindakan mendesak harus diambil untuk memperbaikinya."

“Anak-anak tunawisma di Inggris saat ini jumlahnya melebihi jumlah penduduk di tempat-tempat seperti Ipswich (151.565), Blackpool (149.070) dan York (141.685),” papar Dave Robinson, asisten direktur operasi di penyedia perumahan Riverside, kepada BBC.

Ada lebih banyak anak tunawisma di akomodasi sementara sejak program tersebut dimulai pada tahun 2004, dan jumlah mereka telah meningkat sebesar 15% sejak Maret 2023, menurut data pemerintah.

Bed and breakfast hanya dimaksudkan untuk menampung keluarga dalam keadaan darurat, hingga maksimal enam pekan, tetapi "ribuan" rumah tangga dengan anak-anak telah tinggal di sana jauh lebih lama.

“Mereka menghabiskan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun hidup dengan koper, dan tidak dapat menetap," ujar Polly Neate, kepala eksekutif lembaga amal perumahan Shelter, kepada penyiar negara BBC.

"Tingginya penggunaan akomodasi sementara adalah akibat dari kegagalan kebijakan nasional yang memaksa dewan untuk menangani konsekuensi tunawisma secara mahal daripada mencegahnya sejak awal," papar Hannah Dalton, juru bicara perumahan untuk Jaringan Dewan Distrik.

Rayner adalah salah satu wakil Perdana Menteri Keir Starmer dan kementeriannya direorganisasi bulan lalu dari apa yang disebut kabinet sebelumnya sebagai Departemen Peningkatan Level, Perumahan, dan Komunitas.

“Pemerintah saat ini tengah bekerja sama dengan para pemimpin lokal untuk mengembangkan strategi jangka panjang guna mengakhiri tunawisma untuk selamanya,” ujar Rayner.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Lima Mata akan Buta...
Lima Mata akan Buta Tanpa Dukungan Amerika Serikat
Rusia Usir 2 Diplomat...
Rusia Usir 2 Diplomat Inggris karena Jadi Mata-mata, London Tak Terima
Kapal Kargo dan Tanker...
Kapal Kargo dan Tanker Minyak Sewaan Militer AS Tabrakan, 32 Luka, 1 Hilang
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO Jika AS Keluar, Salah Satunya Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perempuan Cantik Ini...
Perempuan Cantik Ini Jual Keperawanannya Rp33 Miliar, Klaim Tak Menyesal
Siapa yang Memanjat...
Siapa yang Memanjat Menara Elizabeth Big Ben dan Mengibarkan Bendera Palestina?
Bawa Bendera Palestina,...
Bawa Bendera Palestina, Pria Ini Panjat dan Nangkring di Menara Big Ben London
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Jika Amerika Serikat Keluar, Siapa Saja?
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Inggris-Prancis Siap...
Inggris-Prancis Siap Pimpin Koalisi Tentara ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved