Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Kamis, 08 Agustus 2024 - 21:05 WIB
loading...
Israel Sangat Takut...
Israel sangat takut dengan pemimpin barui Hamas Yahya Sinwar. Foto/EPA
A A A
GAZA - Setelah membunuh Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, Israel justru semakin tidak tenang dan takut. Itu disebabkan karena Hamas sudah menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin barunya.

Itu juga menunjukkan Israel sudah gagal dalam melemahkan Hamas. Kelompok pejuang Islam di Palestina itu menunjukkan kesolidan dan persatuannya dengan patuh dipimpin Yahya Sinwar.

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

1. Orang yang Bertanggung Jawab dalam Serangan 7 Oktober

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Foto/EPA

Melansir Al Jazeera, Yahya Sinwar adalah orang yang dianggap bertanggung jawab oleh Israel atas serangan pada 7 Oktober. Ia dilaporkan melakukannya tanpa berkonsultasi dengan pimpinan politik Hamas.

2. Memadukan Sayap Militer dan Politik Hamas

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Foto/EPA
Sekarang, Sinwar mengendalikan sayap militer dan politik Hamas. Berdasarkan hal itu, ia adalah negosiator utama yang harus diajak berkonsultasi dan berunding dengan Israel, sekutunya, mitra regional, dan kelompok Palestina, sehubungan dengan pertukaran tahanan atau gencatan senjata yang sangat dicari dan sulit dicapai di Gaza. Itu bukan pertanda baik.

3. Sering Selamat dari Operasi Pembunuhan Israel

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Foto/EPA

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengecam penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh.

Di X, Katz mengatakan tadi malam bahwa penunjukan tersebut adalah "alasan lain untuk segera menyingkirkan [Sinwar] dan menghapus memori organisasi ini dari muka bumi". Israel berulang kali melancarkan operasi pembunuhan terhadap Yahya Sinwar.


4. Memperkuat Hubungan Hamas dan Iran

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Foto/EPA

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz kembali menggunakan media sosial untuk mengecam penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas.

Dalam unggahan baru di X, Katz mengatakan promosi Sinwar mengirimkan "pesan yang jelas kepada dunia bahwa masalah Palestina kini sepenuhnya dikendalikan oleh Iran dan Hamas".

Menteri Israel itu juga mengklaim pendudukan Israel di Tepi Barat dapat dibenarkan karena itu adalah satu-satunya hal yang menghentikan Hamas untuk mengambil alih sepenuhnya. Ia juga menyalahkan Iran, sekutu Hamas, karena diduga mencoba menyelundupkan senjata ke Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.

"Israel harus mempertahankan kendali atas keamanan dan urusan luar negeri untuk mencegah terbentuknya kubu ekstremis Iran-Islamis lainnya dan memungkinkan warga Palestina untuk mengelola urusan internal mereka", kata Katz.

5. Memperkuat Posisi Geopolitik Hamas

Israel Sangat Takut dengan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar, Berikut 5 Alasannya

Foto/EPA

Menteri pertahanan Israel dan Jerman telah berbicara tentang perkembangan keamanan Timur Tengah, dengan fokus pada “ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan proksinya”, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Itu menunjukkan bahwa Hamas akan memiliki posisi geopolitik yang kuat dengan dukungan Iran.

Dalam sebuah posting di X, Gallant berterima kasih kepada mitranya dari Jerman karena “berdiri bersama Israel” dan mendesak “dunia bebas” untuk bersatu melawan Iran, yang ia gambarkan sebagai “pengacau stabilitas dan pengekspor terorisme terbesar”.

Komentar Gallant muncul saat Israel bersiap menghadapi pembalasan dari Iran dan sekutunya atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu lalu.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Hamas: AS Ingin Hentikan...
Hamas: AS Ingin Hentikan Perang Gaza
Hamas: Palestina Tak...
Hamas: Palestina Tak Akan Serahkan Senjata selama Penjajahan Israel Terus Berlanjut
Rekomendasi
Kemhan Bersama Yayasan...
Kemhan Bersama Yayasan Rabu Biru Beri Layanan Kesehatan Bagi Veteran dan Warakawuri
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Siap Hadapi Perang Baru...
Siap Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved