Moskow: Kebijakan Nuklir AS Sangat Bermusuhan tapi Ceramahi Rusia dan China

Minggu, 04 Agustus 2024 - 07:38 WIB
loading...
Moskow: Kebijakan Nuklir...
Pesawat pengebom nuklir B-52 AS dikerahkan ke Rumania. Moskow sebut kebijakan nuklir AS sangat bermusuhan sambil ceramahi Rusia dan China. Foto/EPA-EFE/ROBERT GHEMENT
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang menjalankan kebijakan nuklir yang sangat bermusuhan, tapi mencoba menceramahi Rusia dan China. Demikian disampaikan Duta Besar Rusia untuk Amerika, Anatoly Antonov.

Komentarnya muncul setelah Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Luar Angkasa, Vipin Narang, mengatakan bahwa Washington mendapati dirinya "tidak lain hanyalah era nuklir baru”.

“Amerika harus bersiap untuk dunia di mana pembatasan persenjataan senjata nuklir menghilang sepenuhnya,” katanya.

"Penantang nuklir revisionis telah memaksa AS untuk beralih ke pendekatan yang lebih kompetitif," klaim Narang dalam pidatonya di Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Kamis lalu.

Baca Juga: Rusia Gencar Kerahkan Rudal Nuklir Yars yang Mampu Gempur AS

Dia mengutip data persenjataan nuklir China, kerja sama Rusia dan Korea Utara, dan dugaan pengembangan senjata anti-satelit nuklir Rusia sebagai alasan pergeseran kebijakan nuklir Amerika.

Antonov mengecam pidato tersebut sebagai sindiran tentang perilaku Rusia yang dianggap tidak bertanggung jawab di bidang nuklir, seraya menambahkan bahwa jenis retorika ini tidak banyak berkontribusi untuk memperbaiki situasi di bidang keamanan strategis.

“Washington sekali lagi mencoba menceramahi Rusia dan China perilaku yang benar," kata Antonov, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (4/8/2024).

”Jika tidak, mereka mengancam datangnya 'era nuklir' baru di mana Amerika Serikat tidak akan mampu menahan pertumbuhan persenjataan nuklirnya sendiri,” lanjut Antonov.

Baca Juga: Vladimir Putin: Rudal AS di Jerman Bisa Bawa Nuklir 10 Menit ke Rusia

Menurutnya, AS juga terus memompa Ukraina dengan semakin banyak senjata di tengah konflik dengan Rusia, termasuk jet tempur yang mampu membawa senjata nuklir, dengan menggambarkan kebijakan tersebut sebagai "sangat bermusuhan”.

“Tidak mungkin mencapai kerja sama dengan Moskow sambil mencoba menimbulkan kekalahan strategis terhadapnya,” kata diplomat Rusia tersebut.

“Washington membungkam kebenaran yang tidak mengenakkan tentang lebih dari dua dekade serangan AS terhadap seluruh arsitektur pengendalian senjata internasional,” paparnya.

AS menarik diri dari dua perjanjian keamanan—Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dan Open Skies—di bawah pemerintahan Donald Trump.

Sementara Gedung Putih di bawah Presiden Joe Biden telah memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (New START) hingga 2026, tahun lalu Moskow menangguhkan partisipasinya dengan alasan peran AS dalam konflik Ukraina.

“Moskow akan terus dipandu semata-mata oleh kepentingan nasional, tanpa pertimbangan yang tidak mungkin untuk membangun dialog Rusia-Amerika tentang pengendalian senjata," kata Antonov.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Akal-akalan Eksportir...
Akal-akalan Eksportir China Mengelabui Tarif Impor AS
Rayakan Hari Star Wars,...
Rayakan Hari Star Wars, Akun Medsos Gedung Putih Unggah Gambar AI Trump Sebagai Jedi
Balas Dendam, Israel...
Balas Dendam, Israel Kerahkan 30 Jet Tempur Gempur Yaman
Rekomendasi
PBNU Buka Pendaftaran...
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa untuk Santri Kuliah di Maroko, Ini Syarat dan Jadwalnya
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Cidro Asmoro Eps 4: Berawal dari Skripsi Jadi Cinta
Mei and You: Cinta dan...
Mei and You: Cinta dan Drama Manis di Deretan Series Romantis VISION+
Berita Terkini
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
5 Presiden di Dunia...
5 Presiden di Dunia yang Dulunya Jenderal Militer, Salah Satunya Prabowo Subianto
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
PM Selandia Baru Bakal...
PM Selandia Baru Bakal Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Dari Tanah Suci ke Tahta...
Dari Tanah Suci ke Tahta Suci, Siapa Kardinal Pizzaballa yang Disebut Kandidat Kuat Paus?
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
Infografis
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved