Panglima Militer Hamas Mohammed Deif, dari Kucing Bernyawa 9 hingga Osama dari Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Israel mengeklaim Panglima Militer Hamas Mohammed Deif telah tewas dalam serangan udara di Jalur Gaza selatan pada bulan lalu. Namun Hamas tidak memberikan konfirmasi.
Sebagai orang nomor satu militer Hamas atau Panglima Brigade Izzudin al-Qassam, Deif sudah masuk daftar salah satu orang yang paling diburu militer dan intelijen Zionis Israel.
Para musuh Deif telah menjulukinya sebagai kucing bernyawa sembilan. Julukan itu disematkan karena dia berkali-kali lolos dari serangan mematikan militer dan intelijen Israel.
Dalam sebuah video, Deif pernah muncul dengan penutup wajah atau ditampilkan dalam siluet, sementara foto-foto langkanya telah beredar.
Pada bulan Januari, Israel merilis foto Deif yang memperlihatkan dia dengan satu mata hilang, tanpa menyebutkan kapan foto itu diambil.
Pada tahun 2014, Israel melancarkan serangan udara di Gaza, menewaskan istri Deif dan seorang putra berusia tujuh bulan.
Deif-lah yang mengumumkan dimulainya serangan Hamas terhadap Israel selatan—Operasi Badai al-Aqsa—dalam sebuah pesan audio pada tanggal 7 Oktober 2023.
Deif mulai terlibat dengan Hamas pada tahun 1980-an saat dia menjadi mahasiswa di Universitas Islam Gaza.
Dia telah memainkan peran kunci dalam jaringan terowongan besar yang dibangun di bawah Gaza.
Sebagai orang nomor satu militer Hamas atau Panglima Brigade Izzudin al-Qassam, Deif sudah masuk daftar salah satu orang yang paling diburu militer dan intelijen Zionis Israel.
Dijuluki Kucing Bernyawa 9
Para musuh Deif telah menjulukinya sebagai kucing bernyawa sembilan. Julukan itu disematkan karena dia berkali-kali lolos dari serangan mematikan militer dan intelijen Israel.
Dalam sebuah video, Deif pernah muncul dengan penutup wajah atau ditampilkan dalam siluet, sementara foto-foto langkanya telah beredar.
Pada bulan Januari, Israel merilis foto Deif yang memperlihatkan dia dengan satu mata hilang, tanpa menyebutkan kapan foto itu diambil.
Pada tahun 2014, Israel melancarkan serangan udara di Gaza, menewaskan istri Deif dan seorang putra berusia tujuh bulan.
Deif-lah yang mengumumkan dimulainya serangan Hamas terhadap Israel selatan—Operasi Badai al-Aqsa—dalam sebuah pesan audio pada tanggal 7 Oktober 2023.
Deif mulai terlibat dengan Hamas pada tahun 1980-an saat dia menjadi mahasiswa di Universitas Islam Gaza.
Dia telah memainkan peran kunci dalam jaringan terowongan besar yang dibangun di bawah Gaza.