Putra Ismail Haniyeh Berjanji Melanjutkan Perjuangan Ayahnya untuk Kebebasan Palestina
loading...

Putra Ismail Haniyeh berjanji akan melanjutkan perjuangan ayahnya untuk kebebasan Palestina. Foto/EPA
A
A
A
GAZA - Abdul Salam Haniyeh, putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh , mengatakan pembunuhan ayahnya tidak akan mengakhiri perlawanan Palestina terhadap Israel.
“Ayah saya selamat dari empat kali percobaan pembunuhan selama perjalanan patriotiknya, dan hari ini Allah telah menganugerahinya kesyahidan yang selalu ia harapkan,” kata Abdul Salam Haniyeh, dilansir Al Jazeera.
Abdul Salam mengungkapkan, ayahnya sangat ingin membangun persatuan nasional dan berjuang untuk persatuan semua faksi Palestina. "Kami menegaskan bahwa pembunuhan ini tidak akan menghalangi perlawanan, yang akan terus berjuang hingga kebebasan tercapai," paparnya.
Sebelum pembunuhan Ismail Haniyeh, anggota keluarga Haniyeh yang tinggal di Gaza telah menjadi sasaran Israel.
Pada bulan Juni, 10 anggota keluarganya tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Gaza utara. Saat itu, pemimpin Hamas mengatakan bahwa lebih dari 60 anggota keluarganya telah tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.
Pada bulan April, tiga putranya – Hazem, Amir dan Mohammad – tewas ketika mobil yang mereka tumpangi dibom di kamp Shati di Gaza.
Empat cucu Haniyeh, tiga perempuan dan seorang laki-laki, juga tewas dalam serangan itu, menurut Hamas.
“Ayah saya selamat dari empat kali percobaan pembunuhan selama perjalanan patriotiknya, dan hari ini Allah telah menganugerahinya kesyahidan yang selalu ia harapkan,” kata Abdul Salam Haniyeh, dilansir Al Jazeera.
Abdul Salam mengungkapkan, ayahnya sangat ingin membangun persatuan nasional dan berjuang untuk persatuan semua faksi Palestina. "Kami menegaskan bahwa pembunuhan ini tidak akan menghalangi perlawanan, yang akan terus berjuang hingga kebebasan tercapai," paparnya.
Sebelum pembunuhan Ismail Haniyeh, anggota keluarga Haniyeh yang tinggal di Gaza telah menjadi sasaran Israel.
Pada bulan Juni, 10 anggota keluarganya tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Gaza utara. Saat itu, pemimpin Hamas mengatakan bahwa lebih dari 60 anggota keluarganya telah tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.
Pada bulan April, tiga putranya – Hazem, Amir dan Mohammad – tewas ketika mobil yang mereka tumpangi dibom di kamp Shati di Gaza.
Empat cucu Haniyeh, tiga perempuan dan seorang laki-laki, juga tewas dalam serangan itu, menurut Hamas.
(ahm)
Lihat Juga :