AS Peringatkan Hizbullah soal Serangan Besar Israel di Timur dan Selatan Lebanon
loading...
A
A
A
Pejabat Arab, yang telah diberi pengarahan tentang masalah tersebut, mengatakan kepada MEE bahwa AS telah memberi tahu mediator Lebanon bahwa mereka tidak mengharapkan Israel meluncurkan jenis serangan darat apa pun, termasuk serangan komando, ke Lebanon selatan.
AS juga telah memberi tahu pejabat Lebanon bahwa mereka tidak mengharapkan Israel menargetkan Beirut, tetapi Israel mengakui telah menargetkan pinggiran kota di selatan Beirut pada Selasa meskipun ada upaya diplomatik.
"Jika mereka (Israel) menghindari warga sipil dan mereka menghindari Beirut dan daerah pinggirannya, maka serangan mereka dapat diperhitungkan dengan baik," ujar wakil juru bicara parlemen Lebanon Elias Bou Saab kepada Reuters pada Senin.
Bou Saab berbicara secara teratur dengan utusan AS Amos Hochstein dan telah menjadi perantara antara Hizbullah dan AS.
"Kami terus berupaya mencapai resolusi diplomatik yang akan memungkinkan warga sipil Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka dan hidup dalam kedamaian dan keamanan. Kami tentu ingin menghindari segala bentuk eskalasi," ujar wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel dalam pengarahan tak lama setelah serangan pada Selasa.
AS menganggap Hizbullah sebagai organisasi teroris dan mengandalkan pejabat Lebanon termasuk Perdana Menteri Najib Mikati dan juru bicara parlemen Nabih Berri untuk menyampaikan pesan kepada Hizbullah.
“Pemerintahan Biden meningkatkan tekanan dan tentu saja mencoba mengatur ini dengan cara yang mengingatkan pada pertukaran Iran-Israel pada bulan April,” papar Firas Maksad, peneliti senior di lembaga pemikir Middle East Institute yang berbasis di Washington, kepada MEE.
Sejak 7 Oktober, Timur Tengah telah berada di jurang perang regional. Pada April, Iran melancarkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya tetapi sangat terencana terhadap Israel dengan rudal dan pesawat tanpa awak sebagai balasan atas serangan Israel di konsulatnya di Damaskus.
Israel menanggapi serangan itu dengan serangan terbatas terhadap kota Isfahan, Iran.
AS juga telah memberi tahu pejabat Lebanon bahwa mereka tidak mengharapkan Israel menargetkan Beirut, tetapi Israel mengakui telah menargetkan pinggiran kota di selatan Beirut pada Selasa meskipun ada upaya diplomatik.
"Jika mereka (Israel) menghindari warga sipil dan mereka menghindari Beirut dan daerah pinggirannya, maka serangan mereka dapat diperhitungkan dengan baik," ujar wakil juru bicara parlemen Lebanon Elias Bou Saab kepada Reuters pada Senin.
Bou Saab berbicara secara teratur dengan utusan AS Amos Hochstein dan telah menjadi perantara antara Hizbullah dan AS.
"Kami terus berupaya mencapai resolusi diplomatik yang akan memungkinkan warga sipil Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka dan hidup dalam kedamaian dan keamanan. Kami tentu ingin menghindari segala bentuk eskalasi," ujar wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel dalam pengarahan tak lama setelah serangan pada Selasa.
AS menganggap Hizbullah sebagai organisasi teroris dan mengandalkan pejabat Lebanon termasuk Perdana Menteri Najib Mikati dan juru bicara parlemen Nabih Berri untuk menyampaikan pesan kepada Hizbullah.
“Pemerintahan Biden meningkatkan tekanan dan tentu saja mencoba mengatur ini dengan cara yang mengingatkan pada pertukaran Iran-Israel pada bulan April,” papar Firas Maksad, peneliti senior di lembaga pemikir Middle East Institute yang berbasis di Washington, kepada MEE.
Sejak 7 Oktober, Timur Tengah telah berada di jurang perang regional. Pada April, Iran melancarkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya tetapi sangat terencana terhadap Israel dengan rudal dan pesawat tanpa awak sebagai balasan atas serangan Israel di konsulatnya di Damaskus.
Israel menanggapi serangan itu dengan serangan terbatas terhadap kota Isfahan, Iran.