Ini Pandangan Kamala Harris soal Konflik Israel-Palestina, Ambigu dan Sulit Dimengerti

Selasa, 30 Juli 2024 - 14:27 WIB
loading...
Ini Pandangan Kamala...
Pandangan Kamala Harris soal konflik Israel-Palestina ambigu dan sulit dimengerti. Foto/EPA-EFE/LESLIE PLAZA JOHNSON
A A A
JAKARTA - Kamala Harris telah menjadi bakal calon presiden (capres) pengganti Joe Biden untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. Keputusan resmi status Kamala akan ditentukan dalam Konvensi Nasional Demokrat pada 19 Agustus mendatang.

Sejak mendapat dukungan untuk menggantikan Biden, sosok Wakil Presiden (Wapres) AS tersebut mulai jadi sorotan publik Amerika.

Sejumlah pihak bahkan mulai mempertanyakan visi dan misinya, termasuk kebijakan luar negeri yang akan diambil jika terpilih sebagai Presiden Amerika. Satu isu terhangat yang muncul adalah soal konflik Israel-Palestina.



Pandangan Kamala Harris tentang Konflik Israel-Palestina


Pada pernyataannya baru-baru ini, Kamala Harris menyebut bahwa dirinya tidak akan diam dalam menghadapi penderitaan Palestina. Namun, di sisi lain perempuan keturunan India-Jamaika tetap berjanji mendukung Israel.

Mengutip Al Jazeera, Kamala tempo hari mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Pada pernyataan yang disiarkan di televisi mengenai konflik Israel-Palestina, dia menegaskan kembali komitmen teguhnya terhadap Tel Aviv dan berjanji untuk selalu memastikan bahwa negara Yahudi itu dapat mempertahankan diri.

Setelah itu, Kamala beralih menggambarkan kondisi mengerikan di Gaza tanpa menyebut Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di sana. Dia menyebut perang di Gaza sebagai kondisi “menghancurkan”.

Kamala sudah sering menyuarakan dukungan pada hak Israel untuk mempertahankan diri. Menurutnya, Tel Aviv berhak membela diri atas serangan yang dilakukan Hamas.

Namun, nada bicara Kamala tampak sedikit lebih lembut dari Biden yang dikenal sangat pro-Israel. Hal ini mungkin menjadi bagian dari upayanya yang ingin menyatukan perpecahan di Partai Demokrat.

Lebih jauh, Kamala yang juga mantan senator ini memang sulit dipahami jalan pikirannya. Di satu sisi, dia memiliki rekam jejak pro-Israel yang panjang.

Misalnya, pada 2017, dia pernah ikut mensponsori tindakan untuk mengutuk resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Namun, di sisi lain Kamala adalah salah satu pejabat AS pertama yang menggunakan kata “gencatan senjata” dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza.

Maka dari itu, tak jarang para aktivis menuduh Kamala ini sebagai sosok yang tidak punya pendirian pasti. Pidatonya tentang Gaza penuh kebohongan semata dan hanya ditujukan untuk kepentingannya sendiri.

Demikian ulasan mengenai pandangan Kamala Harris soal konflik Israel-Palestina.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)