Biden Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata Gaza saat Bertemu Netanyahu
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekankan perlunya menutup celah yang tersisa dan menuntaskan gencatan senjata Gaza serta kesepakatan penyanderaan selama pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Gedung Putih mengatakan isi pertemuan itu. “Selama pertemuan di Gedung Putih, kedua pemimpin membahas perkembangan di Gaza dan negosiasi yang sedang berlangsung mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera secara terperinci,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
“Presiden Biden menyatakan perlunya menutup celah yang tersisa, menuntaskan kesepakatan sesegera mungkin, membawa pulang para sandera, dan mencapai akhir yang langgeng bagi perang di Gaza,” ujar Gedung Putih.
Gedung Putih menjelaskan, “Biden juga mengangkat krisis kemanusiaan di Gaza, perlunya menyingkirkan segala hambatan terhadap aliran bantuan dan memulihkan layanan dasar bagi mereka yang membutuhkan, dan pentingnya melindungi kehidupan warga sipil selama operasi militer.”
“Presiden Biden menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran dan proksinya, termasuk Hamas, Hizbullah, dan Houthi,” ungkap Gedung Putih.
Kunjungan ke Gedung Putih adalah yang pertama bagi Netanyahu sejak Biden memangku jabatan pada tahun 2021 di tengah keretakan yang berulang antara kedua sekutu.
Tekanan internasional untuk gencatan senjata guna mengakhiri pertumpahan darah dan kehancuran di Gaza terus meningkat karena jumlah korban tewas dengan cepat mendekati 40.000 jiwa.
Perdana Menteri Israel juga bertemu Wakil Presiden AS Kamala Harris, di mana dia dikatakan telah menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Jalur Gaza.
“Saya telah menjelaskan dengan jelas keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana, dengan lebih dari 2 juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan yang tinggi dan setengah juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah,” ujar Harris kepada wartawan setelah pertemuan tertutup dengan Netanyahu.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Netanyahu berpidato di sidang gabungan Kongres AS, di mana dia mengklaim perang di Gaza memiliki “salah satu rasio korban kombatan terhadap non-kombatan terendah dalam sejarah perang perkotaan.”
Gedung Putih mengatakan isi pertemuan itu. “Selama pertemuan di Gedung Putih, kedua pemimpin membahas perkembangan di Gaza dan negosiasi yang sedang berlangsung mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera secara terperinci,” ungkap pernyataan Gedung Putih.
“Presiden Biden menyatakan perlunya menutup celah yang tersisa, menuntaskan kesepakatan sesegera mungkin, membawa pulang para sandera, dan mencapai akhir yang langgeng bagi perang di Gaza,” ujar Gedung Putih.
Gedung Putih menjelaskan, “Biden juga mengangkat krisis kemanusiaan di Gaza, perlunya menyingkirkan segala hambatan terhadap aliran bantuan dan memulihkan layanan dasar bagi mereka yang membutuhkan, dan pentingnya melindungi kehidupan warga sipil selama operasi militer.”
“Presiden Biden menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran dan proksinya, termasuk Hamas, Hizbullah, dan Houthi,” ungkap Gedung Putih.
Kunjungan ke Gedung Putih adalah yang pertama bagi Netanyahu sejak Biden memangku jabatan pada tahun 2021 di tengah keretakan yang berulang antara kedua sekutu.
Tekanan internasional untuk gencatan senjata guna mengakhiri pertumpahan darah dan kehancuran di Gaza terus meningkat karena jumlah korban tewas dengan cepat mendekati 40.000 jiwa.
Perdana Menteri Israel juga bertemu Wakil Presiden AS Kamala Harris, di mana dia dikatakan telah menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Jalur Gaza.
“Saya telah menjelaskan dengan jelas keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana, dengan lebih dari 2 juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan yang tinggi dan setengah juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah,” ujar Harris kepada wartawan setelah pertemuan tertutup dengan Netanyahu.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Netanyahu berpidato di sidang gabungan Kongres AS, di mana dia mengklaim perang di Gaza memiliki “salah satu rasio korban kombatan terhadap non-kombatan terendah dalam sejarah perang perkotaan.”