AS dan Sekutu Tenggelamkan 2 Kapal Perang Besar dengan Rudal Baru untuk Gertak China

Kamis, 25 Juli 2024 - 10:45 WIB
loading...
A A A
Harpoon memiliki jangkauan 77 mil tetapi tidak hadir dengan kemampuan siluman seperti penerusnya. Kapal perusak Australia juga akan mengganti Harpoon mereka dengan rudal baru.

Selain senjata baru yang dapat dibawa melalui kapal, latihan tahun ini juga menampilkan rudal jelajah siluman yang diluncurkan dari udara, Long-Range Anti-Ship Missile, yang memiliki jangkauan lebih dari 230 mil.

Jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut AS menembakkan salah satu rudal tersebut ke kapal USS Tarawa.

Dalam perkembangan yang tidak biasa, pesawat pengebom siluman B-2 Spirit Angkatan Udara AS, yang dirancang untuk menjatuhkan amunisi konvensional dan nuklir ke sasaran darat, menunjukkan kemampuan anti-kapalnya dengan menggunakan bom QUICKSINK selama SINKEX kedua.

QUICKSINK adalah senjata baru, berbiaya rendah, yang dikirimkan melalui udara untuk mengalahkan kapal permukaan yang dapat dengan cepat menetralisir ancaman maritim di wilayah yang luas, menurut Air Force Research Laboratory.

Senjata tersebut juga pertama kalinya digunakan pesawat pengebom strategis menguji kemampuannya.

Mereka memodifikasi bom berpemandu presisi GBU-31 seberat 2.000 pon dengan pencari baru untuk menargetkan kapal permukaan. Satu pesawat B-2 Spirit dapat menghasilkan daya tembak yang signifikan untuk menyerang kapal, karena membawa maksimal 16 bom GBU-31.

Ketika Newsweek mengirim email ke Air Force Research Laboratory untuk meminta komentar, laboratorium tersebut berkata, "Kami tidak punya hal lain untuk diberikan selain apa yang sudah ada dalam rilis berita."

QUICKSINK telah diuji pada jet tempur sebelumnya. Uji coba dengan pesawat pengebom strategis mengisyaratkan fokus baru Angkatan Udara pada serangan maritim, kata Stacie Pettyjohn, direktur program pertahanan di Center for a New American Security, kepada Air & Space Forces Magazine.

“Mengingat kekurangan kapasitas militer AS dan rencana menutup kesenjangan kualitatif tertentu dengan China, ada penekanan yang lebih besar pada operasi multi-domain antara angkatan bersenjata AS yang berbeda serta dengan sekutu dan mitra keamanan,” kata Koh kepada Newsweek.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
3 Ayat Terakhir Surat...
3 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah Beserta Arab, Latin dan Manfaatnya
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Lanny/Fadia dan Alwi Farhan Melaju, Putri KW Tersingkir
KAI Gandeng Jerman Percepat...
KAI Gandeng Jerman Percepat Digitalisasi dan Transportasi Hijau
Berita Terkini
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Infografis
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved