Iran Tegaskan Tidak Ada Pembicaraan Dengan AS
Senin, 15 Juli 2019 - 03:06 WIB

Iran Tegaskan Tidak Ada Pembicaraan Dengan AS
A
A
A
TEHERAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) dalam tingkat apapun.
Mousavi bereaksi terhadap laporan baru-baru ini yang menyebut bahwa Iran telah melakukan pembicaraan dengan AS melalui mediasi Rusia. Laporan itu bahkan mengklaim bahwa pembicaraan sedang dilakukan antara Menteri Luar Negeri kedua negara.
"Iran tidak sedang melakukan negosiasi dengan para pejabat Amerika di tingkat apa pun," ucap Mousavi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Senin (15/7).
Sebelumnya, Menteri Intelijen Iran, Mahmoud Alavi mengatakan, Teheran akan berdialog dengan Washington jika pemimpin tertinggi spirtual Iran, Ayatollah Ali Khamenei merestui. Selain itu, Alavi menyebut, AS juga harus mencabut sanksi jika ingin dialog dengan Iran.
"Mengadakan pembicaraan dengan Amerika hanya dapat ditinjau oleh Iran jika (Presiden AS Donald Trump) mencabut sanksi dan para pemimpin tertinggi kita memberikan izin untuk mengadakan pembicaraan seperti itu," kata Alavi.
Mousavi bereaksi terhadap laporan baru-baru ini yang menyebut bahwa Iran telah melakukan pembicaraan dengan AS melalui mediasi Rusia. Laporan itu bahkan mengklaim bahwa pembicaraan sedang dilakukan antara Menteri Luar Negeri kedua negara.
"Iran tidak sedang melakukan negosiasi dengan para pejabat Amerika di tingkat apa pun," ucap Mousavi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Senin (15/7).
Sebelumnya, Menteri Intelijen Iran, Mahmoud Alavi mengatakan, Teheran akan berdialog dengan Washington jika pemimpin tertinggi spirtual Iran, Ayatollah Ali Khamenei merestui. Selain itu, Alavi menyebut, AS juga harus mencabut sanksi jika ingin dialog dengan Iran.
"Mengadakan pembicaraan dengan Amerika hanya dapat ditinjau oleh Iran jika (Presiden AS Donald Trump) mencabut sanksi dan para pemimpin tertinggi kita memberikan izin untuk mengadakan pembicaraan seperti itu," kata Alavi.
(esn)