Kekurangan Tentara, Militer Israel Kirim Pemberitahuan Wajib Militer bagi Kaum Yahudi Ultra-ortodoks

Minggu, 21 Juli 2024 - 20:35 WIB
loading...
Kekurangan Tentara,...
Militer Israel memanggil kaum Yahudi ortodoks untuk mengikuti wajib militer. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Militer Israel mengeluarkan pemberitahuan panggilan kepada 1.000 anggota komunitas ultra-Ortodoks pada Minggu (21/7/2024). Itu merupakan sebuah langkah yang dimaksudkan untuk memperkuat barisan tentara tetapi dapat semakin mengobarkan ketegangan antara warga Israel yang beragama dan sekuler.

Mahkamah Agung bulan lalu memutuskan bahwa kementerian pertahanan tidak bisa lagi memberikan pengecualian menyeluruh kepada siswa seminari Yahudi dari wajib militer. Pengaturan tersebut sudah ada sejak berdirinya Israel pada tahun 1948 ketika jumlah kelompok ultra-Ortodoks, atau Haredi, masih sangat sedikit.

Pergeseran kebijakan baru ini ditentang oleh dua partai keagamaan di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sehingga memberikan tekanan besar pada koalisi sayap kanan ketika perang di Gaza terus berlanjut.

Para pemimpin komunitas ultra-Ortodoks yang berkembang pesat mengatakan bahwa memaksa siswa seminari untuk mengabdi bersama warga Israel sekuler, termasuk perempuan, berisiko menghancurkan identitas mereka sebagai orang Yahudi yang religius. Beberapa rabi telah mendesak siapa pun di komunitas mereka yang menerima perintah untuk membakarnya.

Meski begitu, tidak semua Haredim menolak untuk mengabdi. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membentuk sejumlah unit untuk ultra-Ortodoks.

Sejumlah rekrutan baru Haredi yang sudah masuk sistem dan belum meminta pengecualian, dilaporkan untuk bertugas pada hari Minggu, meskipun mereka berharap jalan tengah dapat dicapai.

“Kalau mau menyusun Haredi, pelajari dulu apa yang perlu dilakukan untuk menyusun Haredi. Jangan dipaksakan,” kata Netsach Cohen, 19, sebelum memasuki basis rekrutmen.
.


Warga lain dari komunitas Haredi yang lebih taat mengatakan mereka tidak akan pernah setuju untuk bertugas di militer.

“Siapa pun yang tidak memahami nilai belajar tidak dapat memahami mengapa Haredis tidak mau direkrut,” kata David Mizrahi, mahasiswa seminari berusia 22 tahun dari Yerusalem. Memaksakan masalah ini akan memperburuk perselisihan, katanya.

Setelah panggilan pertama, pemberitahuan lebih lanjut untuk total awal 3.000 wajib militer ultra-Ortodoks diperkirakan akan dikirim dalam beberapa minggu mendatang.

Pemerintah masih berusaha untuk meloloskan undang-undang wajib militer yang berpotensi menciptakan kompromi terbatas dan menyelesaikan masalah sebelum mengancam stabilitas koalisi.

Namun, dengan pasukan Israel yang masih berperang di Gaza, lebih dari sembilan bulan setelah serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan meningkatnya ancaman perang di Lebanon, tekanan dari tentara dan masyarakat sekuler Israel untuk menambah beban tugas di Gaza. militer telah meningkat secara signifikan.

Warga Israel terikat oleh hukum untuk bertugas di militer sejak usia 18 tahun selama 24-32 bulan. Sebanyak 21 persen anggota minoritas Arab di Israel sebagian besar dikecualikan, meskipun beberapa di antaranya memang bertugas.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
5 Negara yang Menolak...
5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
2 Negara yang Warganya...
2 Negara yang Warganya Senang Lihat Israel Kebakaran Hebat
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
8 Negara yang Dimintai...
8 Negara yang Dimintai Bantuan untuk Padamkan Kebakaran Israel
Jet-jet Tempur Israel...
Jet-jet Tempur Israel Bombardir Damaskus Dekat Istana Presiden Suriah
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Ini Respons Hamas
Israel Blokir Bantuan...
Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan, Pikiran dan Tubuh Anak-Anak di Gaza Hancur
Waduh! Serangan Udara...
Waduh! Serangan Udara Israel Nyaris Hantam Istana Kepresidenan Suriah
Rekomendasi
Serapan Beras Bulog...
Serapan Beras Bulog April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Biodata Renata Kusmanto,...
Biodata Renata Kusmanto, Model Cantik Sekaligus Mantan Istri Fachri Albar
Berita Terkini
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
15 menit yang lalu
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
1 jam yang lalu
Kereta Peluru Shinkansen...
Kereta Peluru Shinkansen Jepang Lumpuh Gara-gara Seekor Ular
1 jam yang lalu
5 Negara yang Menolak...
5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
1 jam yang lalu
2 Negara yang Warganya...
2 Negara yang Warganya Senang Lihat Israel Kebakaran Hebat
2 jam yang lalu
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
2 jam yang lalu
Infografis
Qatar, UEA, dan Israel...
Qatar, UEA, dan Israel Gelar Latihan Militer Bersama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved