Houthi Yaman Lakukan Apa yang Seharusnya Dilakukan Negara-negara Arab

Sabtu, 20 Juli 2024 - 09:15 WIB
loading...
Houthi Yaman Lakukan...
Investigator memeriksa jendela bangunan yang rusak di lokasi serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv, Israel, Juli 2024. Foto/REUTERS/RICARDO MORAES
A A A
GAZA - Pada Kamis (18/7/2024), satu pesawat nirawak Yaman menyerang gedung di ibu kota Israel, Tel Aviv, menewaskan satu orang, menurut pejabat Israel.

Pasukan Ansarallah (Houthi) mengatakan pesawat nirawaknya menerobos pertahanan udara Israel dan menyatakan Tel Aviv sebagai zona tidak aman dan target utama senjata mereka.

Israel menyalahkan serangan drone Houthi itu atas kesalahan manusia dan mengklaim pertahanannya tidak dilanggar.



Video di media sosial menunjukkan satu pesawat nirawak jenis luncur terbang di atas garis pantai dekat Tel Aviv sebelum tiba di kota itu dan menyebabkan ledakan besar.

Houthi mengatakan pesawat nirawak baru itu tidak dapat dideteksi oleh pertahanan udara Israel dan menamakannya Jafa, yang diambil dari nama Palestina untuk Tel Aviv sebelum diduduki oleh Israel.

Lintasan yang diproyeksikan menunjukkan pesawat itu menerobos lebih dari sekadar pertahanan Israel, menempuh jarak hampir 1000 mil (1600 km) menurut beberapa perkiraan.

“Pesawat nirawak Yaman tidak hanya menerobos pertahanan udara Israel, tetapi juga menerobos Angkatan Laut AS, Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Pesawat itu menerobos pertahanan udara Saudi, melewati Yordania, melewati segalanya dan berhasil menghantam ibu kota negara pendudukan Israel," ungkap jurnalis dan editor The Cradle Esteban Carrillo kepada Sputnik.

"(Israel) menyebutnya sebagai kesalahan manusia. Kita melihat sesuatu masuk melalui selatan, kita tidak mengira itu ancaman.’ Ternyata mereka salah,” papar dia.

Kelompok Houthi telah menegaskan tindakan mereka terhadap Israel dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang telah menderita akibat kampanye militer Israel yang oleh banyak pemimpin dunia dan organisasi hak asasi manusia disebut sebagai genosida.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)