2 Sekjen PBB yang Pernah Mengundurkan Diri, Salah Satunya dari Asia Tenggara
loading...
A
A
A
Berbagai pengalaman itu menempatkan Trygve sebagai sosok penting dalam Partai Buruh Norwegia.
Saat partainya berkuasa, ia pernah ditugaskan menjadi Menteri Kehakiman (1935-1939), Menteri Perdagangan dan Industri (1939) hingga Menteri Perbekalan dan Pengiriman pada pecahnya Perang Dunia Kedua.
Selama periode-periode kritis, Trygve juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Norwegia. Ia juga menjadi sosok yang memimpin delegasi Norwegia ke Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Organisasi Internasional di San Francisco, April 1945.
Berbekal pengalamannya yang mentereng, Trygve ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) yang pertama pada 1 Februari 1946. Ia dilantik secara resmi sehari setelah penunjukannya itu.
Beberapa tahun bertugas, Trygve mengundurkan diri sebagai Sekjen PBB pada November 1952. Periode jabatannya banyak mendapat kritikan, terutama dari Uni Soviet yang tidak suka dengan intervensi militer PBB selama Perang Korea.
Setelah meninggalkan PBB, Trygve masih melanjutkan kariernya di Norwegia. Tercatat, ia pernah menjadi Gubernur Oslo dan Akershus hingga Ketua Dewan Energi Norwegia. Pada akhir hidupnya, dia meninggal pada 30 Desember 1968.
Berikutnya ada U Thant. Ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) periode 1961 hingga 1971.
Pada riwayatnya, Thant sendiri dikenal sebagai diplomat asal Myanmar (dulu Burma). Ia naik menjadi Sekjen PBB menggantikan Dag Hammarskjold yang tewas dalam kecelakaan udara pada September 1961.
Sekjen PBBU Thant (tengah) berjabat tangan dengan Fidel Castro di Havana, Kuba. Foto/Minrex archives
Thant lahir di Pantanaw, Burma, pada 22 Januari 1909. Ia pernah menjalani pendidikan di Sekolah Menengah Atas Nasional di Pantanaw dan di University College, Rangoon.
Saat partainya berkuasa, ia pernah ditugaskan menjadi Menteri Kehakiman (1935-1939), Menteri Perdagangan dan Industri (1939) hingga Menteri Perbekalan dan Pengiriman pada pecahnya Perang Dunia Kedua.
Selama periode-periode kritis, Trygve juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Norwegia. Ia juga menjadi sosok yang memimpin delegasi Norwegia ke Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Organisasi Internasional di San Francisco, April 1945.
Berbekal pengalamannya yang mentereng, Trygve ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) yang pertama pada 1 Februari 1946. Ia dilantik secara resmi sehari setelah penunjukannya itu.
Beberapa tahun bertugas, Trygve mengundurkan diri sebagai Sekjen PBB pada November 1952. Periode jabatannya banyak mendapat kritikan, terutama dari Uni Soviet yang tidak suka dengan intervensi militer PBB selama Perang Korea.
Setelah meninggalkan PBB, Trygve masih melanjutkan kariernya di Norwegia. Tercatat, ia pernah menjadi Gubernur Oslo dan Akershus hingga Ketua Dewan Energi Norwegia. Pada akhir hidupnya, dia meninggal pada 30 Desember 1968.
2. U Thant
Berikutnya ada U Thant. Ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) periode 1961 hingga 1971.
Pada riwayatnya, Thant sendiri dikenal sebagai diplomat asal Myanmar (dulu Burma). Ia naik menjadi Sekjen PBB menggantikan Dag Hammarskjold yang tewas dalam kecelakaan udara pada September 1961.
Sekjen PBBU Thant (tengah) berjabat tangan dengan Fidel Castro di Havana, Kuba. Foto/Minrex archives
Thant lahir di Pantanaw, Burma, pada 22 Januari 1909. Ia pernah menjalani pendidikan di Sekolah Menengah Atas Nasional di Pantanaw dan di University College, Rangoon.