Karier Politik JD Vance Cawapres Donald Trump
loading...
A
A
A
4. Pernah Menyebut Trump sebagai Hitler
Foto/Reuters
Pada tahap awal karir politik Trump, Vance menyebutnya sebagai “penipu total”, “bencana moral”, dan “Hitlernya Amerika”.
Namun seperti banyak anggota Partai Republik yang mencari relevansi di era Trump, Vance akhirnya mengubah nada bicaranya. Dia mengatakan dia terbukti salah dengan kinerja Trump saat menjabat dan berkembang menjadi salah satu pembela Trump yang paling gigih.
Vance mendapat penghargaan atas perubahan haluannya selama upayanya untuk mendapatkan kursi terbuka di Senat pada tahun 2022, di mana ia mendapatkan dukungan yang didambakan Trump dan meraih kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik yang padat dan pemilihan umum yang diperjuangkan dengan keras oleh Partai Demokrat.
Dia terpilih menjadi anggota Senat pada tahun 2022 dan sejak itu menjadi salah satu pendukung setia agenda “Make America Great Again” yang diusung mantan presiden tersebut.
Sebagai seorang senator, Vance telah menunjukkan kesediaan untuk bekerja di berbagai bidang.
Dia dan Senator senior Ohio Sherrod Brown, seorang Demokrat, telah bekerja sama dalam sejumlah isu penting bagi negara bagian tersebut, termasuk memperjuangkan pendanaan untuk fasilitas chip senilai USD20 miliar yang sedang dibangun Intel di pusat Ohio dan memperkenalkan undang-undang keselamatan kereta api sebagai tanggapan terhadap kebakaran tersebut. Penggelinciran kereta barang tahun 2023 di Palestina Timur, Ohio.
5. Pendukung Setia Israel
Melansir AL Jazeera, Vance adalah pendukung setia Israel, menawarkan pandangan dunia “Amerika Pertama dengan pengecualian Israel”.“Amerika tidak pandai mengatur perang secara mikro di Timur Tengah… Saya pikir sikap kita terhadap Israel harus diperhatikan, kita tidak pandai mengatur perang di Timur Tengah secara mikro, Israel adalah sekutu kita, biarkan mereka yang menuntut hal ini. berperang sesuai keinginan mereka,” katanya kepada jaringan CNN dalam sebuah wawancara pada bulan Mei.
Vance termasuk orang pertama yang menyalahkan pemerintahan Biden karena diduga memberdayakan Hamas untuk melakukan serangan 7 Oktober. Beberapa jam setelah serangan itu, dia mengatakan “Amerika harus menghadapi kenyataan yang nyata: dana pajak kita mendanai serangan ini”, menurut laporan media.
Menurut Vance, Iran sekarang digunakan untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Ini harus dihentikan. Israel mempunyai hak untuk membela diri. "Saya mendoakan teman-teman kami baik-baik saja, tapi yang terpenting saya berharap mereka tidak berperang melawan senjata yang dibeli dengan uang kami,” katanya.