Heboh, Cawapresnya Trump Sebut Inggris Negara Islam Pertama yang Bersenjata Nuklir

Selasa, 16 Juli 2024 - 12:22 WIB
loading...
Heboh, Cawapresnya Trump...
Senator JD Vance ditunjuk sebagai cawapres pendamping Donald Trump pada pemilu AS 5 November 2024. Vance telah menyebut Inggris sebagai negara Islam yang bersenjata nuklir. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Senator JD Vance telah dipilih Donald Trump sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya untuk pemilu Amerika Serikat (AS) 5 November mendatang.

Sosok Vance kemudian menjadi sorotan, termasuk telah membuat komentar baru-baru ini yang menyebut Inggris sebagai negara Islam pertama di dunia yang memiliki senjata nuklir.

Komentar itu muncul baru-baru ini dalam konferensi Konservatisme Nasional sebagai tanggapan atas kemenangan besar Partai Buruh dalam pemilu Inggris 4 Juli lalu.

Komentar Vance ini aneh, karena faktanya Pakistan-lah satu-satunya negara Islam yang memiliki senjata nuklir.

Baca Juga: Jadi PM Baru Inggris, Keir Starmer Siap Gunakan Senjata Nuklir terhadap Musuh

Konferensi Konservatisme Nasional dikenal sebagai tempat berkumpulnya kelompok sayap kanan nasionalis di Amerika dan waktu konferensi berdekatan dengan pelaksanaan Konvensi Nasional Partai Republik.

"Ngomong-ngomong, saya harus menghajar Inggris karena satu hal tambahan. Saya baru-baru ini berbicara dengan seorang teman dan kami berbicara tentang salah satu bahaya besar di dunia tentu saja adalah proliferasi nuklir, dan tentu saja pemerintahan [Joe] Biden tidak mempedulikannya," katanya dalam konferensi tersebut, seperti dikutip The Mirror, Selasa (16/7/2024).

“Dan yang saya bicarakan adalah, Anda tahu, negara manakah yang benar-benar Islamis pertama yang akan mendapatkan senjata nuklir? Mungkin Iran, mungkin Pakistan sudah diperhitungkan, dan akhirnya kami memutuskan bahwa itu sebenarnya adalah Inggris—karena Partai Buruh baru saja mengambil alih," paparnya.

Para politisi senior Inggris telah berada di AS minggu ini untuk menghadiri konvensi Partai Republik di Milwaukee. Mereka termasuk mantan PM Liz Truss dan anggota Parlemen Nigel Farage keduanya akan hadir saat Donald Trump dinobatkan secara resmi sebagai calon presiden dari partai tersebut, bersama dengan cawapres pilihannya; JD Vance.

Komentar-komentar ini dapat memberikan tekanan pada “hubungan khusus” Inggris dengan Amerika Serikat, yang membuat kedua negara tersebut menyelaraskan kebijakan luar negerinya pada sebagian besar era pascaperang.

Jurnalis Inggris yang menjadi komentator politik AS Mehdi Hasan menyebut komentar Vance sebagai "Islamofobia yang kurang ajar".

Sementara itu, selama penampilan pertama Donald Trump di depan publik sejak percobaan pembunuhannya, mantan Presiden AS tersebut terlihat dengan perban menutupi telinganya.

Di akhir sambutannya, Vance menasihati "teman-teman Partai Tory" bahwa mereka perlu menangani kebangkitan Partai Buruh, setelah kekalahan dramatis Partai Konservatif dalam Pemilu Inggris.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Setelah AS-China Berdamai,...
Setelah AS-China Berdamai, Siapa yang Akan Jadi Korban Tarif Berikutnya?
Eks Pimpinan UE Sebut...
Eks Pimpinan UE Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Tuduh AS dan Eropa Terlibat
Liburan ke Bali, Rumah...
Liburan ke Bali, Rumah Pelukis Singapura Dibobol Maling Barang Senilai Rp635 Juta Raib
Rekomendasi
Stok Cadangan Beras...
Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras
Tangis Keluarga dan...
Tangis Keluarga dan Kerabat Iringi Prosesi Pemakaman Mayor Cpl Anda Rohana
DPR Sebut Strategi BNI...
DPR Sebut Strategi BNI Jaga Likuiditas Tepat untuk Lanjutkan Pertumbuhan
Berita Terkini
Siapa Abdullah Ocalan?...
Siapa Abdullah Ocalan? Politikus Kurdi yang Pernah Membesarkan PKK, tapi Akhirnya Membubarkannya
Viral! Guru Ini Gagal...
Viral! Guru Ini Gagal Hadiri Pernikahannya Sendiri karena Cuti Ditolak Kepala Sekolah
Biaya Perang Pakistan-India...
Biaya Perang Pakistan-India selama 4 Pekan Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa Paling Boncos?
5 Fakta Menarik Pemberontak...
5 Fakta Menarik Pemberontak PKK yang Menjadi Duri dalam Daging
Horor! Kandidat Wali...
Horor! Kandidat Wali Kota dan 3 Pendukungnya Ditembak Mati saat Kampanye
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved