PBB Ungkap Populasi Global akan Mencapai Puncaknya pada Abad Ini

Sabtu, 13 Juli 2024 - 06:37 WIB
loading...
PBB Ungkap Populasi...
Populasi dunia akan mencapai puncaknya pada abad ini. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Populasi global akan tumbuh lebih dari 2 miliar dalam beberapa dekade mendatang, mencapai puncaknya sekitar 10,3 miliar jiwa.

Prediksi itu diungkap dalam laporan baru yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Kamis (11/7/2024).

Namun, populasi akan mulai menurun setelah mencapai puncaknya pada tahun 2080-an, dan akan menetap di sekitar 10,3 miliar jiwa pada pergantian abad berikutnya, menurut laporan tersebut.

“Sementara negara-negara dengan populasi yang telah mencapai puncaknya sebagian besar berada di Eropa, jumlah negara dan wilayah terbesar di antara negara-negara yang kemungkinan akan mencapai puncaknya selama 30 tahun ke depan berada di Amerika Latin dan Karibia, 19 negara, atau 40% dari jumlah total,” papar laporan tersebut.

Angka-angka baru tersebut merupakan perubahan besar dalam estimasi pertumbuhan populasi global, yang sebelumnya diantisipasi akan meluas melampaui abad ke-21.

Namun, kini, puncak yang terjadi pada abad ini diperkirakan dengan probabilitas 80%.

"Ini adalah perubahan besar dibandingkan dengan proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dari satu dekade sebelumnya ketika perkiraan kemungkinan populasi global akan mencapai maksimum, dan dengan demikian pertumbuhan akan berakhir selama abad ke-21, adalah sekitar 30%," ungkap John Wilmoth, kepala Divisi Populasi PBB, yang menyusun laporan tersebut.

Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS), imigrasi diperkirakan akan menjadi faktor utama dalam pertumbuhan populasi dalam waktu dekat.

Jika tingkat imigrasi menurun karena alasan apa pun, negara-negara tersebut kemungkinan akan mencapai puncak populasi mereka jauh lebih awal, menurut laporan itu.

"Imigrasi diproyeksikan menjadi pendorong utama pertumbuhan populasi di 52 negara dan wilayah hingga 2054 dan di 62 negara hingga 2100. Kelompok ini meliputi Australia, Kanada, Qatar, Arab Saudi, dan Amerika Serikat," menurut laporan itu.

Bagi negara-negara yang telah mencapai puncaknya, termasuk Rusia, imigrasi diyakini menjadi faktor utama yang memperlambat penurunan populasi yang diproyeksikan, menurut laporan itu.

"Bagi beberapa negara, imigrasi bersih membantu mengatasi penurunan populasi. Populasi sekitar 19 negara dalam kelompok ini, termasuk Jerman, Jepang, Italia, Federasi Rusia, dan Thailand, akan mencapai puncaknya lebih awal dan pada tingkat yang lebih rendah jika tidak ada imigrasi,” papar laporan tersebut.

Sebagian besar negara di dunia sedang menjalani proses yang sama untuk beralih ke angka kelahiran yang lebih rendah dan harapan hidup yang lebih panjang, dengan hanya segelintir negara yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan populasi yang tajam dalam beberapa dekade mendatang.

“Populasi sembilan negara, termasuk Angola, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Niger, dan Somalia kemungkinan akan tumbuh secara eksponensial, dengan populasi yang berlipat ganda atau lebih antara tahun 2024 dan 2054,” ungkap laporan tersebut.

Laporan itu menambahkan, kesembilan negara ini diperkirakan akan berkontribusi lebih dari seperlima dari proyeksi peningkatan populasi global selama periode tersebut.

Baca juga: Jihad Islam Murka Israel Ingin Yahudikan Masjid Ibrahimi di Hebron
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Taiwan Lawan Tekanan...
Taiwan Lawan Tekanan China di PBB, Tegaskan Status sebagai Negara Berdaulat
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Prestasi Membanggakan...
Prestasi Membanggakan Pelajar Indonesia di Asia Youth International Model United Nations 17th Bangkok
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
Sinar Mas Kirim 500...
Sinar Mas Kirim 500 Pegawai Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Komcad
Menko AHY Paparkan Empat...
Menko AHY Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Infrastruktur di 2025
Berita Terkini
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Infografis
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved