Ukraina Ungkap Berbagai Cara Habiskan Uang Rusia

Jum'at, 12 Juli 2024 - 18:15 WIB
loading...
Ukraina Ungkap Berbagai...
Seorang pedagang menghitung uang kertas rubel Rusia di pasar di Omsk, Rusia. Foto/REUTERS/Alexey Malgavko
A A A
KIEV - Ukraina akan menggunakan laba yang diterimanya dari dana bank sentral Rusia yang dibekukan yang disimpan di Uni Eropa (UE) untuk memperkuat kemampuan pertahanannya dan mendukung para produsen.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Rustem Umerov mengungkapkan rencana itu di Facebook pada hari Rabu (10/7/2024).

“Sebagian besar uang akan digunakan untuk membeli amunisi dan sistem pertahanan udara,” tulis dia.

UE dan Amerika Serikat (AS) secara ilegal membekukan sekitar USD300 miliar aset negara Rusia pada awal konflik Ukraina di awal tahun 2022.

Sementara UE sejauh ini menolak tuntutan dari Kiev dan Washington untuk menyita dana tersebut secara langsung, UE telah setuju mengambil alih bunga dan keuntungan yang dihasilkan dana Rusia dan menyerahkan uang tersebut ke Ukraina.

Berdasarkan keputusan Dewan UE pada bulan Mei, 90% dari pendapatan yang dihasilkan oleh sejumlah bagian yang diimobilisasi, akan ditransfer ke Dana Perdamaian Eropa, mekanisme blok tersebut untuk mengganti uang yang dihabiskan negara-negara anggota untuk pasokan senjata ke Kiev, dan kemudian ke Dana Bantuan Ukraina yang baru dibuat.

Sisa 10% akan diarahkan ke anggaran UE untuk program dukungan bagi Kiev dan industri pertahanan blok itu sendiri.

Menurut Umerov, Kiev berharap menerima sekitar 2,5-3,0 miliar euro (USD2,7-3,3 miliar) per tahun.

Dia mengklaim tahap pertama sekitar 1,4-1,5 miliar euro akan tersedia untuk digunakan pada awal Agustus.

Menteri tersebut mencatat, dia berharap barang dan peralatan yang dibiayai oleh dana ini akan dikirim ke Ukraina pada akhir tahun.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Isu Penting dalam...
5 Isu Penting dalam Panggilan Telepon Putin dan Trump selama 2,5 Jam
Rusia dan Ukraina Saling...
Rusia dan Ukraina Saling Serang hanya Beberapa Jam setelah Panggilan Telepon antara Putin dan Trump
Trump Ungkap Isi Panggilan...
Trump Ungkap Isi Panggilan Telepon dengan Putin
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
Apakah Zelensky bisa...
Apakah Zelensky bisa Lengser dari Kursi Presiden Ukraina? Simak Ulasan Lengkapnya
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
Profil Andrii Hnatov,...
Profil Andrii Hnatov, Kepala Staf Militer Ukraina yang Baru untuk Hadapi Rusia
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Gedung Putih: Kesepakatan...
Gedung Putih: Kesepakatan Damai untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina Tak Pernah Sedekat Ini
Rekomendasi
Komnas HAM Sebut RUU...
Komnas HAM Sebut RUU TNI Tak Diawali dengan Evaluasi Komprehensif UU No 34/2004
UI Jadi Universitas...
UI Jadi Universitas Terbaik ke-4 di Asia Tenggara Versi EduRank 2025
Siap Nyebur? Ini Tips...
Siap Nyebur? Ini Tips Skin-Prep Terbaik sebelum Berenang!
Berita Terkini
Makna dan Arti Bendera...
Makna dan Arti Bendera Australia, Lengkap dengan Sejarahnya
27 menit yang lalu
5 Isu Penting dalam...
5 Isu Penting dalam Panggilan Telepon Putin dan Trump selama 2,5 Jam
1 jam yang lalu
Dominasi Kapal Induk...
Dominasi Kapal Induk AS Segera Berakhir, China Sedang Bangun Tipe 004 yang Mampu Angkut 100 Jet Tempur
2 jam yang lalu
Intip Perbandingan Kekuatan...
Intip Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Australia di 2025, Siapa Lebih Unggul?
2 jam yang lalu
Rusia dan Ukraina Saling...
Rusia dan Ukraina Saling Serang hanya Beberapa Jam setelah Panggilan Telepon antara Putin dan Trump
3 jam yang lalu
Trump Ungkap Isi Panggilan...
Trump Ungkap Isi Panggilan Telepon dengan Putin
3 jam yang lalu
Infografis
Inggris Saat Ini Menghadapi...
Inggris Saat Ini Menghadapi Ancaman 800 Rudal Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved