5 Fakta Pulau Sebatik, Pulau Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia
loading...
A
A
A
SEBATIK - Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang berada di batas wilayah Indonesia dan Malaysia. Baru-baru ini pembahasan terkait pembatasan wilayah di pulau tersebut akhirnya selesai dan disetujui oleh kedua negara.
Sebelumnya, Pulau Sebatik merupakan pulau sengketa yang diperebutkan oleh Indonesia dan Malaysia, dan dikenal sebagai Outstanding Boundary Problem (OBP) antar kedua negara.
5 Fakta Pulau Sebatik
Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di wilayah Timur Laut Pulau Kalimantan. Jarak minimum antara Pulau Sebatik dan daratan Kalimantan adalah sekitar 1 kilometer (0,62 mil).
Luas pulau ini hanya sekitar 452,2 kilometer persegi (174,6 mil persegi). Luas tersebut jauh lebih kecil ketimbang Provinsi DKI Jakarta yang memiliki luas daratan hingga 661,52 kilometer persegi.
Pulau Sebatik merupakan salah satu tempat terjadinya pertempuran sengit antara tentara Indonesia dengan tentara Malaysia pada saat konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau Konfrontasi Borneo adalah konflik bersenjata yang bermula dari penentangan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia.
Belum lama ini, pembahasan terkait batas darat Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik akhirnya usai. Pembahasan tersebut membagi Sebatik jadi dua wilayah, di Utara adalah milik Malaysia, sedangkan Indonesia memiliki bagian selatan.
Indonesia dan Malaysia kini akan menyiapkan rancangan untuk dituangkan ke dalam nota kesepahaman (MoU).
Indonesia menginginkan garis batas pada posisi lintang 4° 10' dan mengembalikan posisi existing pilar ke garis lintang 4° 10'. Sementara Malaysia menginginkan garis batas sesuai dengan existing pillar.
Pulau Sebatik terletak di antara Nunukan, ibu kota Kabupaten Nunukan di Indonesia dan Tawau, ibu kota Kabupaten Tawau di Malaysia.
Sebagian besar penduduknya adalah pendatang yang datang dari berbagai tempat di Indonesia, terutama dari Sulawesi Selatan.
Meski Pulau Sebatik lebih dikenal sebagai salah satu segmen sengketa yang dikenal dengan Outstanding Boundary Problem (OBP) antara Indonesia dan Malaysia, rupanya sebelum kedua negara tersebut merdeka, pulau ini sempat dikuasai oleh Inggris dan Belanda.
Pulau Sebatik dibagi menjadi dua bagian oleh Belanda dan Inggris berdasarkan Konvensi Batas tahun 1891 dan Perjanjian Batas tahun 1915.
Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, pada tahun 2019 kedua negara sepakat melakukan kembali demarkasi garis batas dengan menanam pilar batas baru.
Sebelumnya, Pulau Sebatik merupakan pulau sengketa yang diperebutkan oleh Indonesia dan Malaysia, dan dikenal sebagai Outstanding Boundary Problem (OBP) antar kedua negara.
5 Fakta Pulau Sebatik
1. Pulau Kecil di Timur Laut Kalimantan
Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di wilayah Timur Laut Pulau Kalimantan. Jarak minimum antara Pulau Sebatik dan daratan Kalimantan adalah sekitar 1 kilometer (0,62 mil).
Luas pulau ini hanya sekitar 452,2 kilometer persegi (174,6 mil persegi). Luas tersebut jauh lebih kecil ketimbang Provinsi DKI Jakarta yang memiliki luas daratan hingga 661,52 kilometer persegi.
2. Lokasi Pertempuran Indonesia dan Malaysia
Pulau Sebatik merupakan salah satu tempat terjadinya pertempuran sengit antara tentara Indonesia dengan tentara Malaysia pada saat konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau Konfrontasi Borneo adalah konflik bersenjata yang bermula dari penentangan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia.
3. Kawasan Perbatasan Indonesia dan Malaysia
Belum lama ini, pembahasan terkait batas darat Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik akhirnya usai. Pembahasan tersebut membagi Sebatik jadi dua wilayah, di Utara adalah milik Malaysia, sedangkan Indonesia memiliki bagian selatan.
Indonesia dan Malaysia kini akan menyiapkan rancangan untuk dituangkan ke dalam nota kesepahaman (MoU).
Indonesia menginginkan garis batas pada posisi lintang 4° 10' dan mengembalikan posisi existing pilar ke garis lintang 4° 10'. Sementara Malaysia menginginkan garis batas sesuai dengan existing pillar.
4. Penduduk
Pulau Sebatik terletak di antara Nunukan, ibu kota Kabupaten Nunukan di Indonesia dan Tawau, ibu kota Kabupaten Tawau di Malaysia.
Sebagian besar penduduknya adalah pendatang yang datang dari berbagai tempat di Indonesia, terutama dari Sulawesi Selatan.
5. Sempat Dikuasai Inggris dan Belanda
Meski Pulau Sebatik lebih dikenal sebagai salah satu segmen sengketa yang dikenal dengan Outstanding Boundary Problem (OBP) antara Indonesia dan Malaysia, rupanya sebelum kedua negara tersebut merdeka, pulau ini sempat dikuasai oleh Inggris dan Belanda.
Pulau Sebatik dibagi menjadi dua bagian oleh Belanda dan Inggris berdasarkan Konvensi Batas tahun 1891 dan Perjanjian Batas tahun 1915.
Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, pada tahun 2019 kedua negara sepakat melakukan kembali demarkasi garis batas dengan menanam pilar batas baru.
(sya)