Ketua DPR AS Tak Ingin Makzulkan Trump, tapi Ingin Memenjarakannya

Jum'at, 07 Juni 2019 - 08:30 WIB
Ketua DPR AS Tak Ingin Makzulkan Trump, tapi Ingin Memenjarakannya
Ketua DPR AS Tak Ingin Makzulkan Trump, tapi Ingin Memenjarakannya
A A A
WASHINGTON - Sebuah laporan mengungkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dari Partai Demokrat didesak internal partainya untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Namun, politisi perempuan itu lebih tertarik untuk memenjarakan sang presiden.

Menurut laporan yang dilansir Politico, keinginan Pelosi itu disampaikan kepada para politisi senior Partai Demokrat pada Selasa malam lalu. Beberapa politisi senior yang hadir dalam pertemuan itu salah satunya Jerry Nadler.

"Saya tidak ingin melihatnya dimakzulkan, saya ingin melihatnya di penjara," kata beberapa sumber Partai Demokrat menirukan ucapan Pelosi, yang dikutip ABC News, Jumat (6/6/2019).

Ketua Intelijen DPR Adam Schiff, Ketua Pengawasan Elijah Cummings, Ketua APBN AS Richard Neal dan Ketua Urusan Luar Negeri Eliot Engel juga dilaporkan menghadiri pertemuan tersebut.

Menurut para sumber Demokrat, Pelosi ingin meminta pertanggungjawaban presiden, tetapi dia berpikir Trump harus didepak dari jabatan pada tahun 2020, setelah itu sang presiden dapat menghadapi dakwaan pidana.

Nadler dan puluhan Demokrat telah mendesak Pelosi untuk mengadakan sidang pemakzulan, tetapi Ketua DPR AS tersebut percaya bahwa harus ada dukungan publik dan bipartisan untuk memulai proses tersebut.

Pelosi sebelumnya mengatakan tindakan presiden "jahat terhadap Konstitusi Amerika Serikat".

Sementara itu, Pelosi melalui seorang juru bicaranya mengatakan kepada New York Post bahwa anggota parlemen mengadakan pertemuan yang produktif tentang "state of play" terkait dengan laporan Jaksa Khusus Robert Mueller. Mereka sepakat untuk mempertahankan semua opsi dan terus melangkah maju dengan sidang yang agresif dan strategi legislatif, pada awal minggu depan, untuk mengatasi apa yang mereka sebut korupsi presiden dan penyalahgunaan kekuasaan yang ditemukan dalam laporan Mueller.

Juru bicara tersebut tidak secara langsung membahas apakah Pelosi membuat pernyataan tentang Trump.

DPR AS akan mengadakan sidang minggu depan yang berfokus pada dugaan kejahatan dan pelanggaran lainnya yang tercantum dalam laporan Jaksa Khusus Robert Mueller.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5623 seconds (0.1#10.140)