3 Organisasi Militer yang Pernah Serang Israel, Semua Atas Nama Bela Palestina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya ada tiga organisasi militer yang pernah menyerang Israel. Semuanya bertindak atas nama membela Palestina.
Sejak didirikan sebagai negara pada 1948, Israel telah mendapat banyak ancaman dari musuh-musuhnya. Tak hanya negara-negara di Timur Tengah, negara Yahudi itu juga menjadi target serangan kelompok-kelompok militer pro-Palestina.
Tak sekadar menebar ancaman, kelompok tersebut sudah sering bertempur dengan Israel.
Organisasi Militer yang Pernah Menyerang Israel
Hamas merupakan salah satu musuh utama Israel. Kelompok yang berbasis di Jalur Gaza, Palestina, ini selalu menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan negara Yahudi tersebut.
Salah satu serangan terbesar Hamas adalah Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang brutal Israel di Gaza hingga sekarang.
Serangan Hamas tersebut menjadi eskalasi paling serius sejak perang 11 hari pada 2021. Hamas mengeklaim pihaknya melakukan penyerangan dari darat, laut, dan udara.
Selain menembakkan ribuan roket, Israel juga mengonfirmasi bahwa para milisi Hamas memasuki wilayahnya. Militer Israel mengeklaim Operasi Badai al-Aqsa Hamas menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Sama seperti Hamas, Hizbullah juga menjadi ancaman besar bagi Israel. Berulang kali, keduanya sering terlibat pertempuran di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon.
Sebagai informasi, Hizbullah ini merupakan faksi politik dan militer pro-Iran yang berbasis di Lebanon. Pendiriannya dulu ditujukan untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Kendati sudah lama menarik diri dari Lebanon, Israel masih menjadi sasaran Hizbullah. Kelompok itu masih sering meneror Tel Aviv dengan serangan-serangan udaranya.
Terbaru, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bahkan menyebut kelompoknya siap berperang tanpa pengekangan, tanpa aturan, dan tanpa batasan apabila Israel melakukan serangan besar ke Lebanon.
Berikutnya, ada juga Houthi. Jika Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon, kelompok ini berbasis di Yaman.
Sebagaimana Hamas dan Hizbullah, Houthi juga turut ambil langkah dalam menyerang Israel.
Contohnya, mereka melancarkan operasi melawan Israel tak lama setelah serangan Hamas ke Tel Aviv pada 7 Oktober 2023.
Selama enam bulan pertama, Houthi menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke arah Eilat, pelabuhan strategis Israel di Laut Merah yang berjarak sekitar 1.000 mil dari Sanaa. Setelah itu, mereka bahkan mulai menyasar kapal-kapal di Laut Merah yang hendak menuju Israel.
Tujuan Houthi diklaim sebagai aksi dukungan atau solidaritas terhadap Palestina. Kelompok ini menyebut tindakannya tidak akan berakhir sampai Israel benar-benar angkat kaki dari Palestina.
Itulah tiga organisasi militer yang pernah menyerang Israel.
Sejak didirikan sebagai negara pada 1948, Israel telah mendapat banyak ancaman dari musuh-musuhnya. Tak hanya negara-negara di Timur Tengah, negara Yahudi itu juga menjadi target serangan kelompok-kelompok militer pro-Palestina.
Tak sekadar menebar ancaman, kelompok tersebut sudah sering bertempur dengan Israel.
Organisasi Militer yang Pernah Menyerang Israel
1. Hamas
Hamas merupakan salah satu musuh utama Israel. Kelompok yang berbasis di Jalur Gaza, Palestina, ini selalu menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan negara Yahudi tersebut.
Salah satu serangan terbesar Hamas adalah Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang brutal Israel di Gaza hingga sekarang.
Serangan Hamas tersebut menjadi eskalasi paling serius sejak perang 11 hari pada 2021. Hamas mengeklaim pihaknya melakukan penyerangan dari darat, laut, dan udara.
Selain menembakkan ribuan roket, Israel juga mengonfirmasi bahwa para milisi Hamas memasuki wilayahnya. Militer Israel mengeklaim Operasi Badai al-Aqsa Hamas menewaskan lebih dari 1.000 orang.
2. Hizbullah
Sama seperti Hamas, Hizbullah juga menjadi ancaman besar bagi Israel. Berulang kali, keduanya sering terlibat pertempuran di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon.
Sebagai informasi, Hizbullah ini merupakan faksi politik dan militer pro-Iran yang berbasis di Lebanon. Pendiriannya dulu ditujukan untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Kendati sudah lama menarik diri dari Lebanon, Israel masih menjadi sasaran Hizbullah. Kelompok itu masih sering meneror Tel Aviv dengan serangan-serangan udaranya.
Terbaru, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bahkan menyebut kelompoknya siap berperang tanpa pengekangan, tanpa aturan, dan tanpa batasan apabila Israel melakukan serangan besar ke Lebanon.
3. Houthi
Berikutnya, ada juga Houthi. Jika Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon, kelompok ini berbasis di Yaman.
Sebagaimana Hamas dan Hizbullah, Houthi juga turut ambil langkah dalam menyerang Israel.
Contohnya, mereka melancarkan operasi melawan Israel tak lama setelah serangan Hamas ke Tel Aviv pada 7 Oktober 2023.
Selama enam bulan pertama, Houthi menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke arah Eilat, pelabuhan strategis Israel di Laut Merah yang berjarak sekitar 1.000 mil dari Sanaa. Setelah itu, mereka bahkan mulai menyasar kapal-kapal di Laut Merah yang hendak menuju Israel.
Tujuan Houthi diklaim sebagai aksi dukungan atau solidaritas terhadap Palestina. Kelompok ini menyebut tindakannya tidak akan berakhir sampai Israel benar-benar angkat kaki dari Palestina.
Itulah tiga organisasi militer yang pernah menyerang Israel.
(mas)