Liga Arab Cabut Status Organisasi Teroris pada Hizbullah

Minggu, 30 Juni 2024 - 08:54 WIB
loading...
Liga Arab Cabut Status Organisasi Teroris pada Hizbullah
Liga Arab mencabut status organisasi teroris yang disematkan pada kelompok Hizbullah Lebanon sejak Maret 2016. Foto/Anadolu
A A A
BEIRUT - Liga Arab telah mencabut status organisasi teroris yang sebelumnya disematkan pada kelompok Hizbullah Lebanon.

Keputusan itu muncul ketika Hizbullah di ambang perang habis-habisan dengan Israel setelah kelompok pro-Iran itu gencar menyerang wilayah negara Yahudi tersebut sebagai pembelaan terhadap Gaza yang digempur militer Zionis secara brutal.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengumumkan pada hari Sabtu bahwa liga tersebut tidak lagi menyebut Hizbullah sebagai “organisasi teroris”.

Dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi Al-Qahera News sehari setelah dia mengakhiri kunjungannya ke Beirut, Zaki mengatakan: “Dalam keputusan Liga Arab sebelumnya, Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris, dan penunjukan ini tercermin dalam resolusi, menyebabkan terputusnya komunikasi berdasarkan keputusan ini.”



“Negara-negara anggota Liga [Arab] sepakat bahwa label Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak lagi digunakan,” kata Zaki, seperti dikutip Anadolu, Minggu (30/6/2024).

“Penetapan Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak berlaku lagi. Liga Arab tidak menyimpan daftar [organisasi] teroris dan tidak secara aktif berupaya untuk menunjuk entitas dengan cara seperti itu,” paparnya.

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai “organisasi teroris”, dengan pengecualian dari Lebanon dan Irak, dan menyerukan agar kelompok itu berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, menahan diri untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri suatu negara, dan menahan dukungan apa pun terhadap terorisme dan teroris di wilayah tersebut.

Klasifikasi tersebut terjadi tak lama setelah negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris pada 2 Maret 2016.

Pada hari Jumat, harian Lebanon; Al-Akhbar, melaporkan bahwa Zaki mengunjungi Beirut dan mengadakan pertemuan dengan Muhammad Raad, kepala blok Loyalty to the Resistance yang berafiliasi dengan Hizbullah. Ini menandai kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.

Menurut pernyataan Liga Arab pada hari Jumat, Zaki, dalam kunjungannya yang dimulai pada hari Selasa, mengadakan pertemuan dengan para pejabat Lebanon, serta berbagai pemimpin politik dan parlemen yang mewakili spektrum politik Lebanon yang beragam.

Diskusi tersebut berfokus pada meredakan ketegangan di Lebanon selatan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, serta mengatasi kekosongan presiden yang berkepanjangan di Lebanon, yang telah berlangsung selama lebih dari 19 bulan.

Kunjungan dan pernyataan Zaki bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran atas potensi eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.800 orang sejak 7 Oktober lalu.

Hizbullah mengaitkan penghentian serangannya terhadap Israel dengan berakhirnya serangan Tel Aviv di Gaza.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1772 seconds (0.1#10.140)
pixels