AS Pecat Kolonel Direktur Proyek Rudal Nuklir, Ini Penyebabnya

Kamis, 27 Juni 2024 - 11:41 WIB
loading...
AS Pecat Kolonel Direktur...
Angkatan Udara AS memecat seorang kolonel yang menjabat direktur proyek rudal balistik antarbenua Sentinel pembawa hulu ledak nuklir. Foto/National Interest
A A A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah memecat seorang pejabat yang bertanggung jawab mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sentinel pembawa hulu ledak nuklir.

ICBM Sentinel dirancang untuk menggantikan ICBM Minuteman III era tahun 1970-an sebagai elemen triad nuklir Washington yang berbasis darat.

Awal tahun ini, Kongres Amerika meluncurkan tinjauan terhadap program tersebut setelah biayanya membengkak setidaknya 37 persen menjadi sekitar USD131 miliar.

Dalam laporannya mengenai permintaan anggaran fiskal Departemen Pertahanan tahun 2025, Komite Alokasi Parlemen mengatakan pihaknya terkejut mengetahui pembengkakan biaya yang sangat besar.

Baca Juga: Kata Putin, AS Tak Akan Selamatkan Sekutunya Jika Dilenyapkan Bom Nuklir Rusia

Para anggota Parlemen akhirnya setuju untuk mengalokasikan USD3,4 miliar untuk program tersebut pada tahun mendatang, USD340 juta lebih rendah dari yang diminta.

Menurut pernyataan Angkatan Udara AS, yang dikutip oleh beberapa media setempat, Kolonel Charles Clegg diberhentikan dari jabatan direktur proyek Sistem Sentinel pada hari Senin.

"Karena dia tidak mengikuti prosedur organisasi," bunyi pernyataan tersebut, yang dikutip Russia Today, Kamis (27/6/2024).

Seorang juru bicara Angkatan Udara menyebutkan adanya “kehilangan kepercayaan", namun membantah bahwa pemecatan tersebut berkaitan langsung dengan tinjauan Kongres yang sedang berlangsung.

Pada bulan Januari, Bloomberg melaporkan bahwa undang-undang tahun 1982 telah mengamanatkan pengawasan setelah proyek tersebut mengeluarkan anggaran lebih dari sepertiganya selama dua tahun.

Kini, Pentagon dan Kepala Staf Gabungan AS harus membenarkan pembengkakan biaya tersebut dan memberikan argumen yang meyakinkan kepada anggota Parlemen. Bagian terbesar dari jumlah tersebut tampaknya diperlukan untuk meningkatkan situs peluncuran dan jalur komunikasi yang ada.

Tugas ini, yang diperkirakan akan memakan waktu hampir sepuluh tahun, akan menjadi upaya yang panjang dan rumit. “Yang melibatkan pembelian real estate, konstruksi, dekonstruksi, pemindahan dan pemasangan peralatan serta sertifikasi nuklir,” kata Komite Angkatan Bersenjata Senat dalam laporan anggaran fiskal tahun 2024.

Awal bulan ini, Pranay Vaddi, asisten khusus presiden dan direktur senior pengendalian senjata, perlucutan senjata, dan nonproliferasi di Dewan Keamanan Nasional, mengungkapkan bahwa Presiden Joe Biden baru-baru ini mengeluarkan pedoman penggunaan senjata nuklir yang diperbarui, yang mempertimbangkan kenyataan era nuklir baru.

“Hal ini menekankan perlunya mempertimbangkan pertumbuhan dan keragaman persenjataan nuklir [China]—dan perlunya untuk menghalau Rusia, [China], dan Korea Utara secara bersamaan,” kata pejabat tersebut pada saat itu.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Kronologi India-Pakistan...
Kronologi India-Pakistan Gencatan Senjata setelah Situs Kendali Nuklir Islamabad Nyaris Jadi Target
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Usai Kerusuhan, 56 Warga...
Usai Kerusuhan, 56 Warga Binaan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Uji Benturan, JAECOO...
Uji Benturan, JAECOO J7 Raih 5 Bintang dari Euro NCAP
Berita Terkini
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Infografis
Pakistan Hancurkan Gudang...
Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved