Mata-mata AS Dipenjara di Rusia Desak Balas Jebloskan Intel Kremlin di Teluk Guantanamo

Senin, 24 Juni 2024 - 12:32 WIB
loading...
A A A
Dia sebelumnya menuduh Biden mengandalkan “kebaikan politik yang pasif" daripada mengambil langkah-langkah seperti menyita aset Rusia atau mencabut visa warga negara Rusia untuk mendapatkan pengaruh negosiasi yang lebih besar.

“Sampai ada tindakan tegas yang diambil, hingga ada respons kuat terhadap perilaku semacam ini, mereka akan terus menangkap orang-orang seperti Trevor, Brittney, Evan, dan lainnya,” kata Whelan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pemerintahan Biden akan terus bekerja setiap hari untuk membebaskan Whelan dan Gershkovich.

“Kami mengajukan tawaran besar untuk menjamin pembebasan Evan dan Paul Whelan beberapa bulan lalu,” kata Miller pada konferensi pers bulan ini.

Menyatakan bahwa Whelan telah berada di balik jeruji besi di Rusia selama lebih dari 2.000 hari, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada CNN: “Hati kami tertuju kepada Paul dan keluarganya, yang merasakan kepedihan karena perpisahan yang hanya dialami oleh sedikit orang.”

Whelan, yang dilaporkan diberhentikan dari Korps Marinir pada tahun 2008 setelah diadili di pengadilan militer karena pencurian dan pelanggaran lainnya, dipenjara di sebuah koloni hukuman di Mordovia, tempat dia bekerja di sebuah pabrik garmen.

“Ini adalah lingkungan terburuk yang dapat Anda bayangkan,” katanya, sambil mengeluhkan makanan yang buruk dan kurangnya perawatan medis dan gigi, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (24/6/2024).
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0753 seconds (0.1#10.140)