Mengulik Sejarah Hubungan Rusia dan Korut, Ternyata Tidak Selalu Mesra

Kamis, 20 Juni 2024 - 16:15 WIB
loading...
Mengulik Sejarah Hubungan Rusia dan Korut, Ternyata Tidak Selalu Mesra
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov dalam upacara penyambutan resmi di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. Foto/Sputnik/Gavrii
A A A
PYONGYANG - Sejarah hubungan Rusia dan Korea Utara (Korut) menarik diketahui. Saat ini, keduanya disebut tengah berada dalam hubungan terbaik sepanjang riwayatnya.

Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan berada di Korea Utara untuk menghadiri pertemuan penting dengan Kim Jong-un.

Pertemuan keduanya menarik perhatian dunia internasional, khususnya negara-negara Barat yang menjadikan mereka musuh.

Beberapa pihak khawatir pertemuan Putin dan Kim Jong-un itu akan berdampak buruk pada kondisi dunia ke depannya. Terlebih, Rusia saat ini masih melanjutkan invasinya di Ukraina sambil mendapat bantuan senjata dari Korea Utara.

Melihat ke belakang, relasi antara Rusia dan Korea Utara memang sudah terjalin lama. Kendati begitu, ternyata hubungan keduanya tidak selalu hangat dan beberapa kali mengalami pasang surut. Berikut ini riwayatnya.

Sejarah Hubungan Rusia dan Korut

1. Kemerdekaan Korea dari Jepang


Saat pemerintahan kolonial Jepang di Korea berakhir, semenanjung terbagi menjadi dua wilayah. Utara didukung Uni Soviet, sedangkan Selatan mendapat sokongan dari Amerika Serikat (AS).

Mengutip Al Jazeera, Uni Soviet kemudian mengangkat Kim Il-sung sebagai pemimpin di Pyongyang. Puncaknya, ia bisa mendirikan negara komunis Korea Utara pada 1948.

Sebagai informasi, Kim Il-sung ini ternyata dulunya pernah memimpin kontingen Korea di tentara Soviet. Hal tersebut menjadi salah satu alasan dirinya dipilih Moskow.

2. Invasi ke Selatan


Berselang dua tahun setelah mendeklarasikan kemerdekaan, Korea Utara menginvasi Korea Selatan. Pasukan Kim Il-sung mendapat bantuan dari Uni Soviet dan China.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7162 seconds (0.1#10.140)
pixels