Strategi Jeda Taktis Militer Israel Tuai Kontroversi

Minggu, 16 Juni 2024 - 21:05 WIB
loading...
Strategi Jeda Taktis...
Strategi jedi taktis militer Israel menuai kontroversi. Foto/AP
A A A
GAZA - Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan akan ada “jeda taktis”, yang pada dasarnya terjadi pada siang hari, dari penyeberangan Karem Abu Salem menuju Rumah Sakit Eropa, di utara Rafah. Sarannya adalah bahwa ini adalah semacam hadiah agar lebih banyak bantuan dapat disalurkan.

Namun, kebijakan itu menimbulkan kontroversi di dalam negeri Israel. Kenapa?

Menteri pertahanan dan perdana menteri belum mendengar tentang jeda tersebut. Militer kemudian mengatakan bahwa pertempuran sebenarnya akan berlanjut di Rafah dan [wilayah yang dijeda] hanyalah jalur yang sangat kecil. Jadi, yang benar-benar dibutuhkan bukanlah memberikan banyak hal kepada rakyat Palestina atau memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Pengumuman tersebut telah memicu badai api yang dapat diprediksi, terutama dari kelompok sayap kanan Israel yang mempertahankan kekuasaan Netanyahu, termasuk Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Beberapa pandangan sayap kanan mereka tidak jauh berbeda dengan pandangan sebagian besar penduduk Israel.

Ben-Gvir telah menginstruksikan polisinya untuk tidak menghentikan pengunjuk rasa yang menyerang konvoi menuju Gaza. Sekitar 70 persen warga Israel dalam jajak pendapat baru-baru ini tidak mendukung bantuan yang masuk ke Gaza.



Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich bergabung dengan rekannya Ben-Gvir dalam mengkritik “jeda taktis” yang diumumkan militer di sepanjang koridor bantuan kemanusiaan di Gaza selatan.

Dalam postingannya di X, Smotrich mengklaim bahwa sebagian besar bantuan yang masuk ke Gaza, di mana hampir semua penduduknya mengalami rawan pangan, ditujukan untuk Hamas, sehingga memperpanjang perang.

Pengumuman militer tentang “jeda taktis” untuk bantuan kemanusiaan, katanya, menunjukkan bahwa militer salah dalam memprioritaskan legitimasi internasional daripada “kemenangan”.

Smotrich mengatakan satu-satunya cara untuk memenangkan perang adalah dengan menduduki Gaza dan menerapkan pemerintahan militer sementara sampai Hamas dibasmi.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Dendam Israel ke Paus...
3 Dendam Israel ke Paus Fransiskus, hingga Enggan Mengirim Pejabat Senior ke Pemakaman
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Kabar Duka, Bunda Iffet...
Kabar Duka, Bunda Iffet Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit
Kebangkitan Eks Juara...
Kebangkitan Eks Juara Dunia WBO Chris Billam-Smith
Berita Terkini
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
24 menit yang lalu
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
1 jam yang lalu
Upacara Pemakaman Paus...
Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Paling Sederhana Dibandingkan Pendahulunya
2 jam yang lalu
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
3 jam yang lalu
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
4 jam yang lalu
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
5 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved