Pertemuan Inter Afghanistan Gagal, Utusan AS Kecewa Berat

Sabtu, 20 April 2019 - 13:18 WIB
Pertemuan Inter Afghanistan Gagal, Utusan AS Kecewa Berat
Pertemuan Inter Afghanistan Gagal, Utusan AS Kecewa Berat
A A A
KABUL - Utusan Amerika Serikat (AS) untuk perdamaian di Afghanistan menyatakan kekecewaannya setelah pertemuan antara Taliban dan politisi Afghanistan di Qatar gagal.

Delegasi yang terdiri atas 250 politisi Afghanistan dan tokoh-tokoh masyarakat sipil rencananya akan bertemu dengan para pejabat Taliban di Doha, Qatar, pada akhir pekan.

Tetapi acara itu tiba-tiba dibatalkan pada hari Kamis di tengah perselisihan mengenai jumlah dan status kelompok itu, yang mencakup beberapa pejabat pemerintah yang hadir dalam kapasitas pribadi.

"Saya kecewa inisiatif Qatar-Afghanistan telah ditunda," kata Zalmay Khalilzad, utusan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan, di Twitter.

"Saya mendesak semua pihak untuk memanfaatkan momen ini dan mengembalikan semuanya ke jalur dengan menyetujui daftar peserta yang berbicara untuk semua warga Afghanistan," imbaunya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/4/2019).

Runtuhnya pertemuan itu bahkan sebelum dimulai, digambarkan sebagai "kegagalan" oleh seorang pejabat senior Barat. Kegagalan seolah itu mengungkap ketegangan yang telah menghambat langkah-langkah menuju pembukaan negosiasi perdamaian formal.

Khalilzad, seorang diplomat veteran kelahiran Afghanistan, telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan perwakilan Taliban tetapi para pemberontak sejauh ini menolak untuk berbicara dengan pemerintah yang didukung Barat di Kabul. Mereka anggap pemerintah Afghanistan sebagai rezim "boneka".

Pertemuan Doha dimaksudkan untuk mempersiapkan landasan bagi kemungkinan pembicaraan di masa depan dengan membangun keakraban di antara para pejabat Taliban dan perwakilan negara Afghanistan yang dibentuk setelah kampanye pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban pada tahun 2001. Pertemuan serupa diadakan di Moskow pada bulan Februari.

Kantor Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan pihak berwenang Qatar atas pembatalan itu. Ia mengatakan bahwa mereka telah mengesahkan daftar peserta yang berbeda dari yang diusulkan oleh Kabul, yang berarti tidak menghormati kehendak nasional Afghanistan.

"Tindakan ini tidak dapat diterima bagi rakyat Afghanistan," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Sultan Barakat, direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Qatar, yang telah memfasilitasi pertemuan tersebut, mengatakan tidak ada perbedaan pendapat mengenai agenda tersebut.

"Sebaliknya, tidak ada kesepakatan yang cukup tentang partisipasi dan perwakilan untuk memungkinkan konferensi menjadi sukses," tweetnya.

Persiapan sudah dirusak oleh ketidaksepakatan di pihak pemerintah tentang siapa yang harus hadir, serta oleh kecurigaan di antara politisi yang saling bersaing menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan digelar pada September.

Taliban mencemooh daftar 250 peserta yang disepakati sebagai "pesta pernikahan." Beberapa tokoh oposisi senior yang telah dimasukkan menolak untuk hadir.

Taliban juga keberatan dengan komentar Ghani pada pertemuan para delegasi bahwa mereka akan mewakili negara dan pemerintah Afghanistan, sebuah pernyataan yang bertentangan dengan penolakan pemberontak untuk berurusan dengan pemerintahan Kabul.

Taliban mengatakan mengadakan dialog dengan pemerintahan Kabul yang tidak berdaya dan hancur adalah buang-buang waktu karena tujuan mereka adalah untuk fokus pada penarikan menyeluruh pasukan asing dari Afghanistan.

Sementara itu pada hari Jumat, tiga personel agen intelijen Afghanistan tewas dan dua lainnya cedera dalam ledakan di dekat gedung agen intelijen provinsi di provinsi Herat, Afghanistan barat. Demikian yang dikatakan Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5014 seconds (0.1#10.140)