KTT Tanggap Darurat Yordania, Poin yang Dibahas dan Hasilnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tanggap Darurat di Laut Mati, Yordania, telah digelar pada 11 Juni 2024. Pertemuan ini membahas penanganan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat perang Israel-Hamas yang tak kunjung selesai.
Nama resmi KTT ini adalah "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza Conference".
KTT ini dihadiri oleh perwakilan berbagai negara. Indonesia, yang ikut serta, diwakili oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto--yang juga merupakan presiden terpilih.
Konferensi ini diadakan atas inisiatif Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Salah satu tujuan utama dari KTT ini adalah untuk menyerukan gencatan senjata dan memperkuat respons internasional terhadap situasi darurat kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam KTT tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mengirim tenaga kesehatan dan mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap merawat hingga 1.000 anak Palestina di rumah sakit di Indonesia sebagai bagian dari upaya kemanusiaan yang lebih luas.
Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Negara dan Entitas yang Hadir
Nama resmi KTT ini adalah "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza Conference".
KTT ini dihadiri oleh perwakilan berbagai negara. Indonesia, yang ikut serta, diwakili oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto--yang juga merupakan presiden terpilih.
Konferensi ini diadakan atas inisiatif Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Salah satu tujuan utama dari KTT ini adalah untuk menyerukan gencatan senjata dan memperkuat respons internasional terhadap situasi darurat kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam KTT tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mengirim tenaga kesehatan dan mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap merawat hingga 1.000 anak Palestina di rumah sakit di Indonesia sebagai bagian dari upaya kemanusiaan yang lebih luas.
Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.