Militer AS Diam-diam Tertarik dengan Rudal Hipersonik Nuklir

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 09:49 WIB
loading...
A A A
“Ada kebutuhan teknologi yang sama antara perusahaan nuklir dan sistem hipersonik. Khususnya di bidang material bersuhu tinggi, kami biasanya berkolaborasi dalam pengembangan teknologi material penggunaan ganda yang canggih. Saya akan tegaskan bahwa seluruh portofolio program hipersonik kami terus didasarkan pada penyampaian efek konvensional saja," paparnya.

Letnan Jenderal Richard Clark, wakil kepala staf Angkatan Udara untuk pencegahan strategis dan integrasi nuklir, ditanya pada hari Rabu tentang Penangkal Strategis Berbasis Darat, generasi ICBM berikutnya yang akan menggantikan rudal Minuteman III yang menua, dan kemungkinan mereka mungkin termasuk kendaraan luncur hipersonik.

"Dengan sistem persenjataan yang akan diterapkan hingga jangka waktu 2070, sulit untuk mengetahui secara pasti ke mana kita akan pergi dengan itu di masa mendatang," kata Clark kepada hadirin di acara Mitchell Institute for Aerospace Studies, seperti dikutip Defense News.

“Saat ini, ambang hulu ledak tidak termasuk kendaraan luncur hipersonik . Saya rasa saya dapat mengatakannya dengan aman tanpa berbicara terlalu banyak tentang seperti apa bentuk hulu ledak itu," ujarnya.

Sebuah kendaraan luncur rudal hipersonik mengikuti lintasan non-balistik ke targetnya, membuat frustrasi upaya sistem pencegat rudal untuk menembak jatuh misil tersebut. Selain itu, kendaraan seperti itu sangat dapat bermanuver, seperti sistem Avangard Rusia, yang sudah beroperasi.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)