5 Alasan Negara Uni Eropa Mendukung Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Norwegia, Irlandia dan Spanyol mengatakan mereka mengakui negara Palestina dalam sebuah langkah bersejarah yang menuai kecaman dari Israel dan kegembiraan dari masyarakat Palestina. Slovenia mengakui negara Palestina mengikuti langkah baru-baru ini dari tiga negara Eropa lainnya.
Pengakuan empat negara Eropa itu merupakan sebuah langkah menuju aspirasi lama Palestina yang dipicu oleh kemarahan internasional atas kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza setelah serangan Israel.
Keputusan bersama yang diambil oleh dua negara Uni Eropa ditambah Norwegia, sebuah negara dengan tradisi diplomatik yang kuat dalam upaya perdamaian, dapat menghasilkan momentum bagi pengakuan negara Palestina oleh negara-negara Uni Eropa lainnya dan dapat memacu langkah-langkah lebih lanjut di PBB, sehingga memperdalam isolasi Israel.
Sebelumnya tujuh anggota dari 27 negara Uni Eropa secara resmi mengakui negara Palestina. Lima di antaranya adalah negara-negara bekas blok timur yang mengumumkan pengakuan pada tahun 1988, seperti halnya Siprus, sebelum bergabung dengan blok tersebut. Pengakuan Swedia datang pada tahun 2014.
Republik Ceko, salah satu anggota UE, mengatakan bahwa pengakuan yang diberikan oleh negara bekas Cekoslowakia pada tahun 1988 – yang kemudian menjadi bagiannya – tidak berlaku untuk negara modern. Kementerian Luar Negeri Slovakia mengatakan bahwa kedua belah pihak menegaskan pengakuan timbal balik mereka ketika Slovakia merdeka pada tahun 1992-93, dan bahwa negara Palestina memiliki kedutaan besar yang berfungsi penuh di Bratislava sejak tahun 2006.
Sekitar 140 dari sekitar 190 negara yang terwakili di PBB telah mengakui negara Palestina.
Foto/AP
Rencana pembagian PBB pada tahun 1947 menyerukan pembentukan negara Yahudi berdampingan dengan negara Palestina, namun masyarakat Palestina dan negara-negara Arab menolaknya karena hal tersebut hanya akan memberi mereka kurang dari separuh tanah meskipun penduduk Palestina merupakan dua pertiga dari total luas wilayah yang ada.
Perang Arab-Israel pada tahun berikutnya membuat Israel memiliki lebih banyak wilayah, Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan Mesir menguasai Gaza.
Pada perang tahun 1967, Israel merebut ketiga wilayah tersebut, dan perundingan perdamaian yang berulang-ulang selama beberapa dekade telah gagal.
Foto/AP
Berbagai pihak mendukung gagasan negara Palestina merdeka yang berdiri berdampingan dengan Israel sebagai solusi terhadap konflik yang paling sulit diselesaikan di Timur Tengah, namun mereka bersikeras bahwa negara Palestina harus diwujudkan sebagai bagian dari penyelesaian yang dinegosiasikan. Tidak ada negosiasi substantif sejak 2009.
Pengakuan empat negara Eropa itu merupakan sebuah langkah menuju aspirasi lama Palestina yang dipicu oleh kemarahan internasional atas kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza setelah serangan Israel.
Keputusan bersama yang diambil oleh dua negara Uni Eropa ditambah Norwegia, sebuah negara dengan tradisi diplomatik yang kuat dalam upaya perdamaian, dapat menghasilkan momentum bagi pengakuan negara Palestina oleh negara-negara Uni Eropa lainnya dan dapat memacu langkah-langkah lebih lanjut di PBB, sehingga memperdalam isolasi Israel.
Sebelumnya tujuh anggota dari 27 negara Uni Eropa secara resmi mengakui negara Palestina. Lima di antaranya adalah negara-negara bekas blok timur yang mengumumkan pengakuan pada tahun 1988, seperti halnya Siprus, sebelum bergabung dengan blok tersebut. Pengakuan Swedia datang pada tahun 2014.
Republik Ceko, salah satu anggota UE, mengatakan bahwa pengakuan yang diberikan oleh negara bekas Cekoslowakia pada tahun 1988 – yang kemudian menjadi bagiannya – tidak berlaku untuk negara modern. Kementerian Luar Negeri Slovakia mengatakan bahwa kedua belah pihak menegaskan pengakuan timbal balik mereka ketika Slovakia merdeka pada tahun 1992-93, dan bahwa negara Palestina memiliki kedutaan besar yang berfungsi penuh di Bratislava sejak tahun 2006.
Sekitar 140 dari sekitar 190 negara yang terwakili di PBB telah mengakui negara Palestina.
5 Alasan Negara Uni Eropa Mendukung Palestina
1. Kegagalan Perundingan Perdamaian
Foto/AP
Rencana pembagian PBB pada tahun 1947 menyerukan pembentukan negara Yahudi berdampingan dengan negara Palestina, namun masyarakat Palestina dan negara-negara Arab menolaknya karena hal tersebut hanya akan memberi mereka kurang dari separuh tanah meskipun penduduk Palestina merupakan dua pertiga dari total luas wilayah yang ada.
Perang Arab-Israel pada tahun berikutnya membuat Israel memiliki lebih banyak wilayah, Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan Mesir menguasai Gaza.
Pada perang tahun 1967, Israel merebut ketiga wilayah tersebut, dan perundingan perdamaian yang berulang-ulang selama beberapa dekade telah gagal.
2. Menjadi Isu Penting pada Pemilu Eropa
Foto/AP
Berbagai pihak mendukung gagasan negara Palestina merdeka yang berdiri berdampingan dengan Israel sebagai solusi terhadap konflik yang paling sulit diselesaikan di Timur Tengah, namun mereka bersikeras bahwa negara Palestina harus diwujudkan sebagai bagian dari penyelesaian yang dinegosiasikan. Tidak ada negosiasi substantif sejak 2009.