AS Desak Sekutu NATO Adaptasi dengan Ancaman Baru Rusia dan China

Jum'at, 05 April 2019 - 02:27 WIB
AS Desak Sekutu NATO...
AS Desak Sekutu NATO Adaptasi dengan Ancaman Baru Rusia dan China
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendesak sekutu-sekutu NATO untuk beradaptasi menghadapi ancaman baru Rusia, China dan arus migrasi yang tak terkendali. Desakan disampaikan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo.

Pompeo menyampaikan seruannya pada awal pertemuan para menteri luar negeri Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington hari Kamis. Pertemuan itu menandai peringatan 70 tahun aliansi militer transatlantik.

"Kita harus menyesuaikan aliansi kita untuk menghadapi ancaman yang muncul, entah itu agresi Rusia, migrasi yang tidak terkendali, serangan dunia maya, ancaman terhadap keamanan energi, kompetisi strategis China termasuk teknologi dan 5G, dan banyak masalah lainnya," kata Pompeo.

Dalam dokumen strategi 2018, militer AS menempatkan serangan balasan terhadap China dan Rusia di jantung strategi pertahanan nasional baru.

Sesi pertama pertemuan para menteri luar negeri NATO berfokus pada cara-cara untuk mencegah Rusia, termasuk di Laut Hitam tempat militer Moskow menangkap tiga kapal Angkatan Laut Ukraina tahun lalu. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Moskow untuk membebaskan kapal-kapal Ukraina dan para awaknya.

Lebih lanjut, Pompeo menyinggung apa yang dia sebut sebagai pelanggaran Rusia terhadap Perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987 merupakan bagian dari "pola perilaku tidak stabil."

Washington mengatakan akan menarik diri dari perjanjian itu pada musim panas ini kecuali jika Moskow mengakhiri pelanggaran perjanjian tersebut.

"Kami tidak akan mencerminkan apa yang dilakukan Rusia," kata Stoltenberg. "Kami akan diukur dan dikoordinasikan, dan kami tidak berniat mengerahkan rudal nuklir yang diluncurkan di darat, di Eropa," paparnya.

Dalam sambutannya, Pompeo mengatakan NATO juga harus menghadapi perang siber yang meningkat, termasuk dari China.

Washington telah memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan bermitra dengan negara-negara yang mengadopsi sistem Huawei Technologies China, tetapi telah berselisih tentang masalah dengan Uni Eropa, yang telah menolak seruan AS untuk melarang perusahaan itu di seluruh blok. Sebagian besar anggota NATO adalah negara-negara Uni Eropa.

Huawei berada di bawah pengawasan badan-badan intelijen Barat karena dianggap memiliki hubungan dengan pemerintah China dan kemungkinan peralatannya dapat digunakan untuk spionase. Huawei berulang kali membantah terlibat dalam pekerjaan intelijen untuk pemerintah mana pun.
(mas)
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Senjata Amerika Serikat...
Senjata Amerika Serikat Sudah Ada di Lapangan Tembak Ukraina
Rusia dan China Tak...
Rusia dan China Tak Tertarik Hidupkan Blok Timur Buat Saingi NATO
Biden Galang Dukungan...
Biden Galang Dukungan G7 dan NATO, China: Amerika Serikat Sakit!
Putin Bongkar Masalah...
Putin Bongkar Masalah Utama Rusia dengan Amerika Serikat
Jepang Usul Pembentukan...
Jepang Usul Pembentukan NATO Asia, Ini Respons AS
Berita Terkini
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
37 menit yang lalu
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
1 jam yang lalu
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
3 jam yang lalu
5 Fakta Israel Kembali...
5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi
5 jam yang lalu
Hamas Sudah Muak dengan...
Hamas Sudah Muak dengan Kecaman dan Kutukan yang Malu-malu dari Negara Muslim dan Arab terhadap Genosida di Gaza
6 jam yang lalu
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri, PM Netanyahu Sebut Mereka sebagai Ekstrimis Zionis
8 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved