Demi Bebaskan 4 Sandera, Tentara Israel Bunuh 50 Warga di Gaza Tengah

Sabtu, 08 Juni 2024 - 20:02 WIB
loading...
Demi Bebaskan 4 Sandera,...
Tentara Israel membebaskan 4 sandera. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Militer Israel mengatakan telah menyelamatkan empat sandera yang ditahan sejak Oktober dalam serangan di Jalur Gaza tengah pada Sabtu (8/6/2024). Namun, para pejabat Palestina mengatakan serangan Israel di daerah yang sama menewaskan lebih dari 50 orang.

Belum jelas apakah penyelamatan sandera dan serangan mematikan Israel merupakan bagian dari operasi yang sama, namun keduanya terjadi di al-Nuseirat, daerah yang sering menjadi sasaran perang delapan bulan antara Israel dan Hamas yang berkuasa di Gaza.

Militer Israel menyebutkan sandera yang diselamatkan adalah Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40). Mereka dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis dan dalam keadaan sehat.

Mereka semua diculik dari festival musik Nova saat serangan mematikan kelompok militan Palestina Hamas di kota-kota dan desa-desa Israel di dekat Gaza pada 7 Oktober, sebuah serangan yang memicu perang dahsyat di daerah kantong yang dikuasai Hamas.

Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut pihak berwenang Israel, dan pemboman dan invasi Israel berikutnya ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.801 warga Palestina, menurut penghitungan terbaru oleh kementerian kesehatan daerah kantong tersebut pada hari Sabtu.

Pejuang Palestina menyandera sekitar 250 sandera kembali ke Gaza pada 7 Oktober. Saat ini ada 116 sandera yang tersisa di Gaza, menurut penghitungan Israel, termasuk setidaknya 40 orang yang dinyatakan tewas oleh pemerintah Israel.

Israel News 12 menyiarkan cuplikan Argamani bertemu kembali dengan ayahnya, tersenyum dan memeluknya. Video penculikan Argamani beredar tak lama setelah dia diseret ke Gaza oleh orang-orang bersenjata pada 7 Oktober.

Militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka menargetkan infrastruktur militan di al-Nuseirat, sebuah pengumuman yang tidak biasa karena biasanya mereka tidak melaporkan operasinya saat operasi tersebut masih berlangsung.



Al-Nuseirat, sebuah kamp pengungsi Palestina yang bersejarah, telah menjadi sasaran pemboman besar-besaran Israel selama perang dan juga terjadi pertempuran sengit di wilayah timurnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)