UE Tegaskan Tidak Akui Hasil Pemilihan Umum Belarusia
loading...

Uni Eropa (UE) mengatakan, mereka tidak mengakui hasil pemilihan umum (pemilu) yang digelar di Belarusia awal bulan ini. Foto/REUTERS
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mengatakan, mereka tidak mengakui hasil pemilihan umum (pemilu) yang digelar di Belarusia awal bulan ini. Presiden Dewan Eropa, Charles Michel pasca pertemuan dengan para pemimpin UE, menuturkan pemilu di negara itu tidak bebas dan tidak adil.
"UE telah mengikuti perkembangan di Belarus dengan sangat dekat dan dengan kekhawatiran yang meningkat. Pemilu 9 Agustus tidak bebas dan tidak adil, oleh karena itu kami tidak mengakui hasilnya," bunyi dokumen yang dirilis Dewan Eropa. ( Baca juga: Pemimpin Oposisi Belarusia Minta UE Tidak Akui Hasil Pemilu )
Dokumen tersebut juga menyerukan pembebasan tahanan dan diakhirinya kekerasan terhadap pengunjuk rasa. "Rakyat Belarus memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka," ungkapnya, seperti dilansir Tass pada Kamis (20/8/2020).
Dewan Eropa, menurut dokumen tersebut menegaskan, hanya proses damai dan demokratis yang didukung oleh media yang independen dan bebas serta masyarakat sipil yang kuat, yang dapat memberikan solusi berkelanjutan. ( Baca juga: Kemendag Akan Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia )
"Semua pihak, termasuk pihak ketiga menyatakan, harus mendukung proses seperti itu. Selain itu, UE akan segera menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah besar individu yang bertanggung jawab atas kekerasan, penindasan dan pemalsuan hasil pemilu," ungkapnya.
"UE telah mengikuti perkembangan di Belarus dengan sangat dekat dan dengan kekhawatiran yang meningkat. Pemilu 9 Agustus tidak bebas dan tidak adil, oleh karena itu kami tidak mengakui hasilnya," bunyi dokumen yang dirilis Dewan Eropa. ( Baca juga: Pemimpin Oposisi Belarusia Minta UE Tidak Akui Hasil Pemilu )
Dokumen tersebut juga menyerukan pembebasan tahanan dan diakhirinya kekerasan terhadap pengunjuk rasa. "Rakyat Belarus memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka," ungkapnya, seperti dilansir Tass pada Kamis (20/8/2020).
Dewan Eropa, menurut dokumen tersebut menegaskan, hanya proses damai dan demokratis yang didukung oleh media yang independen dan bebas serta masyarakat sipil yang kuat, yang dapat memberikan solusi berkelanjutan. ( Baca juga: Kemendag Akan Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia )
"Semua pihak, termasuk pihak ketiga menyatakan, harus mendukung proses seperti itu. Selain itu, UE akan segera menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah besar individu yang bertanggung jawab atas kekerasan, penindasan dan pemalsuan hasil pemilu," ungkapnya.
(esn)
Lihat Juga :