Turki Ingin Gabung BRICS, Rusia Menyambut Baik

Selasa, 04 Juni 2024 - 18:30 WIB
loading...
Turki Ingin Gabung BRICS,...
Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada KTT BRICS pada 27 Juli 2018. Foto/Gianluigi Guercia/REUTERS
A A A
ANKARA - BRICS didirikan pada tahun 2009 sebagai platform kerja sama bagi negara-negara berkembang terbesar di dunia, yang menyatukan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Pada tanggal 1 Januari 2024, blok tersebut diperluas hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Turki ingin menjadi anggota BRICS dan akan memantau perkembangan organisasi tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Selasa (4/6/2024).

“Tentunya kami ingin menjadi anggota BRICS. Jadi kita lihat saja bagaimana kelanjutannya tahun ini,” ujar Fidan dalam acara di Center for China and Globalization (CCG) di Beijing, seperti dikutip South China Morning Post.

Blok BRICS mengungguli G7, konglomerat negara-negara industri kaya, dalam hal PDB pada tahun 2022.

Menurut perkiraan, perekonomian BRICS akan menyumbang lebih dari 50% PDB global pada tahun 2030.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai telah menjadi pilar utama dalam dunia multipolar yang sedang berkembang.

Pakar ekonomi menekankan BRICS juga merupakan lokomotif de-dolarisasi ekonomi global karena anggota blok ini semakin banyak yang beralih ke mata uang nasional dalam hubungan perdagangan, misalnya, 90% kesepakatan antara perusahaan Rusia dan China kini dilakukan dalam rubel dan yuan.

BRICS menggandakan keanggotaannya tahun lalu, menjadi BRICS+ setelah memasukkan Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab pada 1 Januari 2024.

Rusia Menyambut Baik


Rusia menyambut baik minat Turki terhadap BRICS, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa.

“Kami, tentu saja, menyambut baik peningkatan minat negara-negara tetangga kami terhadap BRICS, termasuk mitra penting kami seperti Turki. Tentu saja, topik minat ini akan menjadi agenda KTT BRICS yang akan diketuai Rusia,” papar Peskov kepada wartawan.

BRICS sepertinya tidak akan sepenuhnya memenuhi harapan semua negara yang menunjukkan minat terhadap kelompok tersebut, namun BRICS tertarik menjalin kontak, menurut pejabat tersebut.

Baca juga: Perang Hari ke-241: Hamas Ungkap Cara Pancing Tentara Israel ke Ladang Ranjau Rafah
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Siapa Abdullah Ocalan?...
Siapa Abdullah Ocalan? Politikus Kurdi yang Pernah Membesarkan PKK, tapi Akhirnya Membubarkannya
5 Fakta Menarik Pemberontak...
5 Fakta Menarik Pemberontak PKK yang Menjadi Duri dalam Daging
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Pakistan Ungkap Jumlah...
Pakistan Ungkap Jumlah Korban dalam Pertempuran dengan india, Tegaskan Komitmen Gencatan Senjata
Trump Bertemu Presiden...
Trump Bertemu Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa, Israel Makin Murka
Rekomendasi
Komaruddin Hidayat Resmi...
Komaruddin Hidayat Resmi Jabat Ketua Dewan Pers, Ini Susunan Lengkap Pengurus Periode 2025-2028
Migo Mufarta Resmi Pimpin...
Migo Mufarta Resmi Pimpin BPD Hipmi Riau Periode 2025–2028
Bikin Emosi Naik-Turun,...
Bikin Emosi Naik-Turun, Ini Karakter Megan Domani di Series Sugar Daddy
Berita Terkini
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved