5 Fakta Hubungan Irlandia dengan Palestina yang Miliki Sejarah Panjang

Senin, 03 Juni 2024 - 15:05 WIB
loading...
5 Fakta Hubungan Irlandia dengan Palestina yang Miliki Sejarah Panjang
Ada 5 fakta menarik dari hubungan Irlandia dengan Palestina yang memiliki sejarah panjang. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Hubungan negara Irlandia dengan Palestina telah jadi sorotan media internasional setelah anggota Uni Eropa itu resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sejak 28 Mei 2024.

Irlandia mengambil keputusan tersebut bersama Spanyol dan Norwegia—langkah yang disambut baik berbagai kelompok milisi Palestina.

Tidak hanya diakui kemerdekaannya, bendera nasional Palestina juga dikibarkan di Leinster House, gedung Parlemen Irlandia. Sementara itu, Israel langsung menarik duta besarnya dari negara tersebut sebagai protes.



Terlepas dari apa yang terjadi baru-baru ini, Irlandia dengan Palestina sebenarnya sudah menjalin hubungan—dengan catatan sejarah yang cukup panjang. Hubungan itu terjadlin ketika terjadi Perang Enam Hari di Timur Tengah.

5 Fakta Hubungan Irlandia dengan Palestina

1. Dimulai sejak Tahun 1960-an


Hubungan Irlandia dengan Palestina sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1960-an, tepatnya ketika terjadi Perang Enam Hari yang melanda Timur Tengah. Dari perang tersebut, banyak warga Palestina yang memilih untuk mengungsi ke negara lain, termasuk Irlandia.

Karena jumlah pengungsi yang terus membengkak di negaranya, Menteri Luar Negeri Irlandia kala itu, Frank Aiken, mendesak untuk menyelesaikan masalah ini pada pihak Timur Tengah.

2. Negara Eropa Pertama yang Dukung Palestina


Setelah Irlandia bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1973, pemerintahan berturut-turut di Dublin telah mendukung perjuangan Palestina di Eropa.

Dilansir dari Foreign Policy, pada Februari 1980, Irlandia menjadi anggota Uni Eropa pertama yang menyerukan pembentukan Negara Palestina. Irlandia juga merupakan negara terakhir yang mengizinkan Israel membuka kedutaan di wilayah pemukiman, yakni pada Desember 1993.

3. Membuat Hubungan Buruk dengan Israel


Israel menanggapi sikap Irlandia yang terus memberi dukungan pada Palestina dengan menggambarkan kebijakan Dublin sama saja dengan menerima "hak Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk menghancurkan negara Yahudi".

Bentrokan antara pasukan penjaga perdamaian PBB Irlandia di Lebanon dan tentara Israel serta milisi Kristen yang diwakilinya antara tahun 1978 dan 2000 memperburuk hubungan kedua negara.

Empat puluh lima tentara Irlandia tewas saat bertugas di PBB di Lebanon, dan pemerintah Irlandia menyalahkan Israel secara tidak langsung.

4. Dukungan Kemerdekaan Palestina Jadi Rencana Panjang Irlandia


Setelah jadi negara Eropa pertama yang mendukung pembentukan Negara Palestina, Irlandia lantas memberikan status diplomatik kepada delegasi Palestina di Dublin pada 2011.

Beberapa bulan kemudian, Menteri Luar Negeri mereka menyatakan bahwa Irlandia akan "memimpin tugas" dalam mengakui Negara Palestina, namun pengakuan tersebut tidak akan terwujud sampai Otoritas Nasional Palestina (PNA) memiliki kendali penuh dan tunggal atas wilayahnya.

Pada Oktober 2014, Majelis Tinggi Parlemen Irlandia dengan suara bulat mengeluarkan mosi yang menyerukan pemerintah untuk mengakui Negara Palestina. Namun, pemerintah saat itu mengatakan akan mengakui Palestina hanya sebagai bagian dari inisiatif Uni Eropa yang lebih luas.

5. Jalin Hubungan Diplomatik Penuh dengan Palestina


Setelah mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat pada 28 Mei 2024, Menteri Luar Negeri Irlandia Michael Martin mengungkapkan jika negaranya akan menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Palestina.

Langkah terbaru ini melibatkan peningkatan status misi Palestina di Irlandia menjadi kedutaan, bergantung pada permintaan resmi dari otoritas Palestina. Selain itu, seorang duta besar dari Palestina akan ditunjuk untuk Irlandia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)
pixels