Rusia Tembak Jatuh 2 Jet Tempur MiG-29 Ukraina dalam Sehari
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Moskow telah menembak jatuh dua jet tempur MiG-29 Ukraina dalam satu hari. Demikian pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah Kyiv melaporkan serangkaian kerugian pesawat musuh di negara yang dilanda perang tersebut.
"Dua jet Ukraina ditembak jatuh oleh sistem anti-pesawat," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, namun memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (3/6/2024).
Dalam angka terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan total 609 pesawat, serta 274 helikopter, sejak Februari 2022.
Klaim Rusia tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Sekadar diketahui, armada jet tempur Kyiv yang menua dan era Soviet telah menghabiskan lebih dari dua tahun berhadapan dengan pesawat Rusia yang lebih banyak jumlahnya dan lebih canggih.
Pada akhir 2023, Angkatan Udara Ukraina memiliki sekitar 24 unit jet tempur MiG-29, yang oleh NATO dinamai sebagai Fulcrum. Data itu menurut lembaga think tank yang berbasis di Inggris, International Institute for Strategic Studies (IISS).
Ukraina telah lama meminta jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat untuk mengganti kerugiannya dan meningkatkan kemampuan tempurnya, yang mana beberapa sekutu Barat-nya berjanji akan menyediakannya tahun lalu.
Masih belum jelas kapan tepatnya Ukraina akan mengoperasikan jet buatan Lockheed Martin tersebut, dengan jadwal yang tidak jelas dan rentan terhadap perubahan. Mereka diperkirakan akan tiba di negara itu dalam beberapa minggu mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan antara 120 hingga 130 unit F-16 untuk memerangi armada Rusia, namun jumlah jet yang dijanjikan masih jauh dari jumlah tersebut.
Sebelum negara-negara Barat setuju untuk menyediakan F-16, Ukraina menerima tambahan MiG-29 dari Polandia dan Slovakia.
Kyiv, seperti Moskow, telah menargetkan aset bernilai tinggi seperti pesawat terbang selama perang.
Dalam pernyataan terpisah pada hari Sabtu, pemerintah Ukraina mengatakan pasukannya telah menghancurkan sembilan jet Rusia sepanjang Mei 2024.
Laporan militer dan media Kyiv, serta sumber-sumber Rusia, menyatakan pada pertengahan Mei bahwa Rusia kehilangan sejumlah pesawat di Ukraina.
Brigade Mekanis ke-110 Ukraina, yang beroperasi di bagian timur negara itu, diakui prestasinya oleh para pejabat karena berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur Su-25 Rusia sepanjang bulan Mei di wilayah Donetsk, tempat pertempuran terus berkobar meskipun ada dorongan baru dari pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Pada pertengahan April, kepala Komando Eropa Washington dan komandan tertinggi sekutu NATO di Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, mengatakan Rusia telah kehilangan sekitar 10 stok pesawatnya di Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, hingga Minggu pagi waktu setempat, Rusia telah kehilangan total 357 pesawat sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow pada Februari 2022.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah Kyiv melaporkan serangkaian kerugian pesawat musuh di negara yang dilanda perang tersebut.
"Dua jet Ukraina ditembak jatuh oleh sistem anti-pesawat," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, namun memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (3/6/2024).
Dalam angka terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan total 609 pesawat, serta 274 helikopter, sejak Februari 2022.
Klaim Rusia tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Sekadar diketahui, armada jet tempur Kyiv yang menua dan era Soviet telah menghabiskan lebih dari dua tahun berhadapan dengan pesawat Rusia yang lebih banyak jumlahnya dan lebih canggih.
Pada akhir 2023, Angkatan Udara Ukraina memiliki sekitar 24 unit jet tempur MiG-29, yang oleh NATO dinamai sebagai Fulcrum. Data itu menurut lembaga think tank yang berbasis di Inggris, International Institute for Strategic Studies (IISS).
Ukraina telah lama meminta jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat untuk mengganti kerugiannya dan meningkatkan kemampuan tempurnya, yang mana beberapa sekutu Barat-nya berjanji akan menyediakannya tahun lalu.
Masih belum jelas kapan tepatnya Ukraina akan mengoperasikan jet buatan Lockheed Martin tersebut, dengan jadwal yang tidak jelas dan rentan terhadap perubahan. Mereka diperkirakan akan tiba di negara itu dalam beberapa minggu mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan antara 120 hingga 130 unit F-16 untuk memerangi armada Rusia, namun jumlah jet yang dijanjikan masih jauh dari jumlah tersebut.
Sebelum negara-negara Barat setuju untuk menyediakan F-16, Ukraina menerima tambahan MiG-29 dari Polandia dan Slovakia.
Kyiv, seperti Moskow, telah menargetkan aset bernilai tinggi seperti pesawat terbang selama perang.
Dalam pernyataan terpisah pada hari Sabtu, pemerintah Ukraina mengatakan pasukannya telah menghancurkan sembilan jet Rusia sepanjang Mei 2024.
Laporan militer dan media Kyiv, serta sumber-sumber Rusia, menyatakan pada pertengahan Mei bahwa Rusia kehilangan sejumlah pesawat di Ukraina.
Brigade Mekanis ke-110 Ukraina, yang beroperasi di bagian timur negara itu, diakui prestasinya oleh para pejabat karena berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur Su-25 Rusia sepanjang bulan Mei di wilayah Donetsk, tempat pertempuran terus berkobar meskipun ada dorongan baru dari pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Pada pertengahan April, kepala Komando Eropa Washington dan komandan tertinggi sekutu NATO di Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, mengatakan Rusia telah kehilangan sekitar 10 stok pesawatnya di Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, hingga Minggu pagi waktu setempat, Rusia telah kehilangan total 357 pesawat sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow pada Februari 2022.
(mas)