Agama Warga Negara Tanzania dan Persentasenya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tanzania merupakan sebuah negara di kawasan Afrika Timur. Penduduknya menganut berbagai agama, namun mayoritas adalah pemeluk Kristen.
Secara resmi, negara ini bernama United Republic of Tanzania atau Republik Persatuan Tanzania. Adapun ibu kotanya berada di Dodoma.
Tanzania berbagi perbatasan dengan sejumlah negara lain. Yakni, Uganda di barat laut, Kenya di timur laut, Mozambik dan Malawi di selatan, Zambia di barat daya, serta Rwanda, Burundi dan Republik Demokratik Kongo di bagian barat.
Pada sektor kehidupan beragama, warga Tanzania menganut sejumlah agama atau kepercayaan yang berbeda. Berikut ini persentasenya yang bisa diketahui.
Agama Warga Tanzania
Pemerintah Tanzania tidak menentukan agama resmi untuk negaranya. Namun, mayoritas penduduknya diketahui sebagai pemeluk agama Kristen.
Mengutip laman US Department State, survei dari Pew Forum pada 2020 menjadikan Kristen sebagai agama yang paling banyak dianut warga Tanzania. Perkiraannya angkanya mencapai 63 persen.
Umat Kristen di Tanzania juga terbagi menjadi beberapa bagian berbeda. Di antaranya, Protestan, Roma, Lutheran, Pantekosta, dan lainnya.
Kendati tidak menjadi mayoritas agama penduduk di Tanzania, jumlah penganut Islam pun terbilang cukup besar.
Per 2020, diperkirakan pemeluk Islam di Tanzania mencapai 34 persen. Hal ini menjadikannya sebagai agama terbesar kedua di negara kawasan Afrika Timur tersebut.
Sebagian besar Muslim di Tanzania adalah pengikut Sunni. Selain itu, ada juga kelompok minoritas dari Muslim Ismaili, Syiah hingga Ahmadi.
Selain Kristen dan Islam, penduduk Tanzania juga menganut kepercayaan lain. Hanya saja, jumlahnya terbilang sedikit dengan perkiraan sekitar 5 persen.
Kelompok agama lain ini mencakup sejumlah kepercayaan berbeda. Di antaranya Buddha, Hindu, Sikh, Baha’i hingga agama tradisional.
Sebagian kecil penduduk Tanzania juga memiliki prinsip untuk tidak terafiliasi dengan agama. Tak selalu ateis, mereka hanya tidak ingin tergabung dalam kelompok agama tertentu.
Demikian ulasan mengenai agama warga Tanzania dan persentasenya yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Harmoni di Tengah Kebisingan: Belajar Hidup Berbangsa dari Pengajian dan Pedagang Asongan
Secara resmi, negara ini bernama United Republic of Tanzania atau Republik Persatuan Tanzania. Adapun ibu kotanya berada di Dodoma.
Tanzania berbagi perbatasan dengan sejumlah negara lain. Yakni, Uganda di barat laut, Kenya di timur laut, Mozambik dan Malawi di selatan, Zambia di barat daya, serta Rwanda, Burundi dan Republik Demokratik Kongo di bagian barat.
Pada sektor kehidupan beragama, warga Tanzania menganut sejumlah agama atau kepercayaan yang berbeda. Berikut ini persentasenya yang bisa diketahui.
Agama Warga Tanzania
1. Kristen
Pemerintah Tanzania tidak menentukan agama resmi untuk negaranya. Namun, mayoritas penduduknya diketahui sebagai pemeluk agama Kristen.
Mengutip laman US Department State, survei dari Pew Forum pada 2020 menjadikan Kristen sebagai agama yang paling banyak dianut warga Tanzania. Perkiraannya angkanya mencapai 63 persen.
Umat Kristen di Tanzania juga terbagi menjadi beberapa bagian berbeda. Di antaranya, Protestan, Roma, Lutheran, Pantekosta, dan lainnya.
2. Islam
Kendati tidak menjadi mayoritas agama penduduk di Tanzania, jumlah penganut Islam pun terbilang cukup besar.
Per 2020, diperkirakan pemeluk Islam di Tanzania mencapai 34 persen. Hal ini menjadikannya sebagai agama terbesar kedua di negara kawasan Afrika Timur tersebut.
Sebagian besar Muslim di Tanzania adalah pengikut Sunni. Selain itu, ada juga kelompok minoritas dari Muslim Ismaili, Syiah hingga Ahmadi.
3. Kepercayaan Lain
Selain Kristen dan Islam, penduduk Tanzania juga menganut kepercayaan lain. Hanya saja, jumlahnya terbilang sedikit dengan perkiraan sekitar 5 persen.
Kelompok agama lain ini mencakup sejumlah kepercayaan berbeda. Di antaranya Buddha, Hindu, Sikh, Baha’i hingga agama tradisional.
4. Tidak Terafiliasi
Sebagian kecil penduduk Tanzania juga memiliki prinsip untuk tidak terafiliasi dengan agama. Tak selalu ateis, mereka hanya tidak ingin tergabung dalam kelompok agama tertentu.
Demikian ulasan mengenai agama warga Tanzania dan persentasenya yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Harmoni di Tengah Kebisingan: Belajar Hidup Berbangsa dari Pengajian dan Pedagang Asongan
(mas)