Politisi Irlandia Menangis saat Pidato soal Gaza: Saya Berharap Netanyahu Dibakar di Neraka
loading...
A
A
A
DUBLIN - Anggota Parlemen Irlandia Thomas Gould menangis saat berpidato di Parlemen pada hari Irlandia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, bergabung dengan Norwegia dan Spanyol dalam keputusan ini.
Beberapa anggota Parlemen Irlandia menyampaikan pidato dan mengutuk pengeboman tanpa henti Israel yang telah menghancurkan Gaza, yang merenggut ribuan nyawa manusia tak bersalah.
Dalam pidatonya, Thomas Gould dengan keras mengkritik pemerintah Israel atas penggunaan kekuatan militer secara berlebihan di Gaza, yang telah menghancurkan infrastruktur di wilayah tersebut dan mengakibatkan kematian tragis anak-anak.
“Ketika Anda melihat foto-foto dan gambar serta video yang datang dari sana dan Anda mendengar teriakan orang-orang—berteriak ketika pemerintah Israel membakar hidup-hidup pria, wanita dan anak-anak,” katanya, yang videonya dipublikasikan Middle East Monitor, Minggu (2/6/2024).
“Mereka membakar mereka hidup-hidup dan dunia hanya diam sementara 15.000 anak-anak dibantai. 35.000 pria, wanita dan anak-anak...”
“Sungguh sulit dipercaya genosida yang terjadi, seorang anak tanpa kepala, seorang anak tanpa kepala dan pemerintah Israel mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesalahan, sebuah kesalahan,” kata anggota Parlemen tersebut menangis.
“Saya berharap Benjamin Netanyahu mengalami luka bakar di neraka seperti yang dialami anak-anak dan keluarga mereka,” lanjut dia mengacu pada Perdana Menteri Israel.
“Saya berharap dia dan para jenderalnya serta pemerintah sayap kanan di Israel, bahwa ketika Tuhan mereka akhirnya membawanya ke tempat peristirahatan mereka, dia layak untuk dibakar di neraka, karena apa yang terjadi sekarang bukan hanya apartheid, bukan hanya apartheid, bukan satu-satunya kekejaman dan kejahatan perang. Mengerikan sekali. Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan,” imbuh Gould.
“Di manakah jiwa mereka? Di manakah jiwa bangsa Israel yang membiarkan pemerintahnya melakukan hal tersebut terhadap anak-anak? Di mana kemanusiaan mereka?" keluhnya.
Dia mempertanyakan bagaimana orang Israel, sebagai orang Yahudi yang juga mengalami penderitaan yang sangat besar, bisa membiarkan tindakan seperti itu terjadi pada orang lain.
Thomas Gould berpendapat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan dehumanisasi terhadap warga Palestina. Namun, dia menekankan bahwa dengan mengakui Negara Palestina, Irlandia menegaskan bahwa warga Palestina adalah “manusia sama seperti kita semua.”
Beberapa anggota Parlemen Irlandia menyampaikan pidato dan mengutuk pengeboman tanpa henti Israel yang telah menghancurkan Gaza, yang merenggut ribuan nyawa manusia tak bersalah.
Dalam pidatonya, Thomas Gould dengan keras mengkritik pemerintah Israel atas penggunaan kekuatan militer secara berlebihan di Gaza, yang telah menghancurkan infrastruktur di wilayah tersebut dan mengakibatkan kematian tragis anak-anak.
“Ketika Anda melihat foto-foto dan gambar serta video yang datang dari sana dan Anda mendengar teriakan orang-orang—berteriak ketika pemerintah Israel membakar hidup-hidup pria, wanita dan anak-anak,” katanya, yang videonya dipublikasikan Middle East Monitor, Minggu (2/6/2024).
“Mereka membakar mereka hidup-hidup dan dunia hanya diam sementara 15.000 anak-anak dibantai. 35.000 pria, wanita dan anak-anak...”
“Sungguh sulit dipercaya genosida yang terjadi, seorang anak tanpa kepala, seorang anak tanpa kepala dan pemerintah Israel mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesalahan, sebuah kesalahan,” kata anggota Parlemen tersebut menangis.
“Saya berharap Benjamin Netanyahu mengalami luka bakar di neraka seperti yang dialami anak-anak dan keluarga mereka,” lanjut dia mengacu pada Perdana Menteri Israel.
“Saya berharap dia dan para jenderalnya serta pemerintah sayap kanan di Israel, bahwa ketika Tuhan mereka akhirnya membawanya ke tempat peristirahatan mereka, dia layak untuk dibakar di neraka, karena apa yang terjadi sekarang bukan hanya apartheid, bukan hanya apartheid, bukan satu-satunya kekejaman dan kejahatan perang. Mengerikan sekali. Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan,” imbuh Gould.
“Di manakah jiwa mereka? Di manakah jiwa bangsa Israel yang membiarkan pemerintahnya melakukan hal tersebut terhadap anak-anak? Di mana kemanusiaan mereka?" keluhnya.
Dia mempertanyakan bagaimana orang Israel, sebagai orang Yahudi yang juga mengalami penderitaan yang sangat besar, bisa membiarkan tindakan seperti itu terjadi pada orang lain.
Thomas Gould berpendapat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan dehumanisasi terhadap warga Palestina. Namun, dia menekankan bahwa dengan mengakui Negara Palestina, Irlandia menegaskan bahwa warga Palestina adalah “manusia sama seperti kita semua.”
(mas)