China: Sulit Hadiri Perundingan Damai Ukraina Tanpa Rusia
loading...
A
A
A
“Mencari opsi penyelesaian konflik Ukraina tanpa partisipasi Rusia benar-benar tidak logis, sia-sia, dan membuang-buang waktu.”
Di sela-sela Shangri-La Dialogue di Singapura pada hari Jumat, pejabat tinggi pertahanan China menegaskan kembali “posisi objektif dan tidak memihak” Beijing dalam perang Rusia-Ukraina.
“Kami menghormati komitmen kami untuk tidak memberikan senjata kepada kedua pihak yang berkonflik,” kata juru bicara pemerintah China Wu Qian, setelah pertemuan yang jarang terjadi antara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Dong Jun.
“Kami telah menerapkan kontrol ketat terhadap ekspor barang-barang militer,” kata Wu.
“China akan terus mendorong perundingan perdamaian dan memainkan peran konstruktif, namun kami dengan tegas menentang Amerika Serikat yang menyalahkan kami,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Swiss pada hari Jumat mengatakan pihaknya telah memperhatikan posisi China, dan menambahkan: “Swiss dan China memiliki prinsip yang sama mengenai penyelenggaraan konferensi perdamaian.”
“Perjanjian ini harus memungkinkan adanya diskusi yang adil mengenai semua rencana perdamaian, melibatkan seluruh komunitas internasional, khususnya negara-negara Selatan, dan melibatkan Rusia,” lanjut kementerian tersebut.
Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan pihaknya bekerja secara aktif untuk melibatkan Rusia.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Di sela-sela Shangri-La Dialogue di Singapura pada hari Jumat, pejabat tinggi pertahanan China menegaskan kembali “posisi objektif dan tidak memihak” Beijing dalam perang Rusia-Ukraina.
“Kami menghormati komitmen kami untuk tidak memberikan senjata kepada kedua pihak yang berkonflik,” kata juru bicara pemerintah China Wu Qian, setelah pertemuan yang jarang terjadi antara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Dong Jun.
“Kami telah menerapkan kontrol ketat terhadap ekspor barang-barang militer,” kata Wu.
“China akan terus mendorong perundingan perdamaian dan memainkan peran konstruktif, namun kami dengan tegas menentang Amerika Serikat yang menyalahkan kami,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Swiss pada hari Jumat mengatakan pihaknya telah memperhatikan posisi China, dan menambahkan: “Swiss dan China memiliki prinsip yang sama mengenai penyelenggaraan konferensi perdamaian.”
“Perjanjian ini harus memungkinkan adanya diskusi yang adil mengenai semua rencana perdamaian, melibatkan seluruh komunitas internasional, khususnya negara-negara Selatan, dan melibatkan Rusia,” lanjut kementerian tersebut.
Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan pihaknya bekerja secara aktif untuk melibatkan Rusia.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(mas)