Penembak Masjid Selandia Baru: Ini untuk Memerangi Penjajah

Jum'at, 15 Maret 2019 - 14:18 WIB
Penembak Masjid Selandia...
Penembak Masjid Selandia Baru: Ini untuk Memerangi Penjajah
A A A
CHRISTCHURCH - Pelaku penembakan terhadap jamaah salat Jumat di Masjid Al-Noor, Selandia Baru mengidentifikasi dirinya bernama Brenton Tarrant, 28, kelahiran Australia. Dia mengatakan serangan itu untuk memerangi "penjajah di tanah orang kulit putih".

Dalam manifesto setebal 73 halaman, yang diyakini ditulis olehnya, Tarrant mengatakan tingkat kelahiran di Eropa menurun. Hal itu dia klaim memicu migrasi massal dan tingkat kesuburan dari para imigran akan meningkatkan populasi.

Dia menamai para imigran sebagai "white genocide (genosida putih)". Tarrant menulis manifestonya dengan judul "The Great Replacement: Towards A New Society".

"Kita harus menghancurkan imigran dan mendeportasi para penyerbu yang sudah hidup di tanah kita. Ini bukan hanya masalah kesejahteraan kita, tetapi kelangsungan hidup rakyat kita," tulis dia.

Manifesto dimulai dengan puisi penyair Welsh, Dylan Thomas, "Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu".

"Untuk sebagian besar dari semua menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kami tidak akan pernah menjadi tanah mereka, tanah air kami adalah milik kami dan bahwa selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kami dan mereka tidak akan pernah menggantikan orang-orang kami," lanjut manifesto Tarrant.

"Untuk membalas dendam pada penjajah atas ratusan ribu kematian yang disebabkan oleh penjajah asing di tanah Eropa sepanjang sejarah," tulis Tarrant.

"Untuk menghasut kekerasan, pembalasan dan pemisahan lebih lanjut antara orang-orang Eropa dan penjajah yang saat ini menduduki tanah Eropa," sambung manifesto tersebut, dikutip The Star, Jumat (15/3/2019).

"Untuk secara langsung mengurangi tingkat imigrasi ke tanah Eropa dengan mengintimidasi dan secara fisik menghapus penjajah itu sendiri."

Tarrant mengatakan dia adalah pekerja paruh waktu asal Australia berusia 28 tahun. Dia bekerja sebagai "pencabut kebab".

"Saya hanya orang kulit putih biasa, dari keluarga biasa yang memutuskan untuk mengambil sikap untuk memastikan masa depan bagi rakyat saya," tulis dia.

Sambil menyatakan bahwa dia bukan anggota langsung dari kelompok atau gerakan politik apa pun, Tarrant juga mengklaim dia mewakili jutaan orang Eropa dan etnis-nasionalis lainnya yang ingin hidup damai di antara rakyat mereka sendiri.

Tarrant juga menyiarkan langsung insiden penembakan di sebuah masjid di Christchurch, di mana dia menembak beberapa Muslim yang sedang salat Jumat.

"Kita harus memastikan keberadaan rakyat kita, dan masa depan untuk anak-anak kulit putih," tulisnya.
(mas)
Berita Terkait
Tsunami Matahari Spektakuler...
'Tsunami Matahari' Spektakuler Terangi Langit Selandia Baru
Jika Ada Selandia Baru,...
Jika Ada Selandia Baru, Apakah Ada Selandia Lama?
Singapura Minta Australia...
Singapura Minta Australia dan Selandia Baru Longgarkan Pembatasan untuk ASEAN
PM Ardern: Kapal Selam...
PM Ardern: Kapal Selam Nuklir Australia Dilarang Masuki Perairan Selandia Baru
Selandia Baru Buka Perbatasan...
Selandia Baru Buka Perbatasan dengan Australia Tahun Depan
Negara-negara yang Pernah...
Negara-negara yang Pernah Dijajah Inggris, Rata-rata Kini Makin Maju
Berita Terkini
10 Paus Gereja Katolik...
10 Paus Gereja Katolik yang Hidup Sezaman dengan Nabi Muhammad
48 menit yang lalu
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
1 jam yang lalu
3 Kota Judi di Kamboja...
3 Kota Judi di Kamboja yang Telan Puluhan Korban Warga Negara Indonesia
2 jam yang lalu
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
3 jam yang lalu
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
3 jam yang lalu
Guru Perempuan Ini Hamil...
Guru Perempuan Ini Hamil dan Lahirkan Bayi dari Siswa Kelas 6 SD, Akhirnya Dipenjara
4 jam yang lalu
Infografis
Kaya Emas, Pulau Ini...
Kaya Emas, Pulau Ini Berpotensi Diambil Alih oleh Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved