Serangan Roket ke Israel Jadi Alasan Netanyahu untuk Pembenaran Ekspansi Militer di Rafah

Minggu, 26 Mei 2024 - 22:22 WIB
loading...
Serangan Roket ke Israel...
Hamas sukses meluncurkan serangan roket ke Tel Aviv. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Analis politik Israel Akiva Eldar mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan roket terbaru ke Israel, yang dilaporkan diluncurkan dari Rafah, akan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk “berperan sebagai korban”.

Eldar mengatakan hal itu juga akan memungkinkan PM untuk menentang keputusan ICJ untuk menghentikan operasi militer di Rafah dengan mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel dalam menghadapi serangan semacam itu.

Eldar mengatakan serangan ini dapat membuat Netanyahu yakin bahwa ia mempunyai “alasan” untuk “menyerang lebih jauh ke Rafah sampai, seperti yang ia janjikan, kemenangan total.”

Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah meluncurkan “serangan roket besar” di pusat komersial Israel di Tel Aviv.


Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram bahwa mereka telah menargetkan Tel Aviv "dengan serangan roket besar-besaran sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil".

Hal ini terjadi setelah kelompok Palestina mengatakan para pejuangnya telah menangkap tentara Israel selama pertempuran di Jabalia di Gaza utara pada hari Sabtu, meskipun militer Israel membantah klaim tersebut.

Juru bicara sayap bersenjata Hamas tidak mengatakan berapa banyak tentara yang diculik, dan tidak menunjukkan bukti atas klaim tersebut.

“Pejuang kami memancing pasukan Zionis untuk melakukan penyergapan di dalam terowongan… Para pejuang mundur setelah mereka meninggalkan semua anggota pasukannya tewas, terluka, dan ditangkap,” Abu Obaida, juru bicara Brigade Al Qassam, mengatakan dalam pesan yang direkam dan disiarkan oleh Al Jazeera pada Minggu pagi.

Militer Israel pada hari Minggu membantah klaim sayap bersenjata Hamas.

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengklarifikasi bahwa tidak ada insiden yang menyebabkan seorang tentara diculik,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Aktor Senior Ray Sahetapy...
Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
6 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
8 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
9 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
10 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
11 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
12 jam yang lalu
Infografis
Langgar Gencatan Senjata,...
Langgar Gencatan Senjata, Israel Gelar Serangan Udara di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved