Pemicu Kerusuhan di Kaledonia Baru, dari Status Kemerdekaan hingga Perebutan Nikel

Kamis, 23 Mei 2024 - 20:20 WIB
loading...
Pemicu Kerusuhan di...
Kaledonia Baru mengalami kerusuhan karena sentimen dan desakan kemerdekaan dari Prancis. Foto/AP
A A A
PARIS - Harga nikel global melonjak sejak kekerasan mematikan meletus di wilayah Pasifik Prancis di Kaledonia Baru pekan lalu.

Wilayah luar negeri, yang telah berada di bawah kekuasaan Perancis selama lebih dari 170 tahun, merupakan produsen global utama bahan-bahan penting yang diperlukan untuk membuat baterai kendaraan listrik, panel surya, baja, dan barang sehari-hari lainnya.

Dipicu Perubahan Konstitusi

Pemicu Kerusuhan di Kaledonia Baru, dari Status Kemerdekaan hingga Perebutan Nikel

Foto/AP

Kerusuhan meletus setelah anggota parlemen Prancis menyetujui perubahan Konstitusi Perancis yang memungkinkan penduduk yang telah tinggal di Kaledonia Baru selama 10 tahun untuk memilih dalam pemilihan provinsi.

Para penentang khawatir langkah tersebut akan menguntungkan politisi pro-Prancis di Kaledonia Baru, tempat masyarakat Pribumi Kanak yang pro-kemerdekaan telah lama berupaya untuk bebas dari Prancis.

Suku Kanak Ingin Merdeka

Pemicu Kerusuhan di Kaledonia Baru, dari Status Kemerdekaan hingga Perebutan Nikel

Foto/AP

Suku Kanak mengupayakan kemerdekaan bagi kepulauan berpenduduk 270.000 jiwa tersebut, sementara banyak keturunan Prancis dan masyarakat non-Pribumi lainnya yang menetap di pulau tersebut ingin tetap menjadi bagian dari Prancis.

Pada tanggal 15 Mei, Prancis mengumumkan keadaan darurat minimum selama 12 hari di pulau tersebut. Mereka mengerahkan 1.000 tentara untuk memperkuat pasukan keamanan yang kehilangan kendali di beberapa bagian ibu kota, Nouméa.


Harga Nikel Naik Tajam

Pemicu Kerusuhan di Kaledonia Baru, dari Status Kemerdekaan hingga Perebutan Nikel

Foto/AP

Kaledonia Baru memiliki antara 20-30% cadangan nikel dunia. Industri ini merupakan bagian besar dari perekonomian nusantara, menyumbang hingga 90% ekspor dan mempekerjakan sekitar seperempat angkatan kerja.

Uni Eropa telah menetapkan nikel sebagai bahan baku penting, yang berarti nikel penting secara ekonomi dan strategis bagi perekonomian Eropa namun dianggap memiliki risiko tinggi terkait dengan pasokannya.

“Beberapa diskusi seputar keinginan Prancis untuk mempertahankan kendalinya atas Kaledonia Baru dimotivasi oleh harapan mereka untuk mengamankan simpanan nikel dalam jumlah besar di sana, mungkin dengan tujuan untuk produksi kendaraan listrik di masa depan,” kata Nicholas Ferns, peneliti di Monash University di Australia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)