Bernie Sanders Maju Lagi sebagai Capres AS 2020

Rabu, 20 Februari 2019 - 00:58 WIB
Bernie Sanders Maju Lagi sebagai Capres AS 2020
Bernie Sanders Maju Lagi sebagai Capres AS 2020
A A A
WASHINGTON - Bernie Sanders, yang dikalahkan Hillary Clinton dalam bursa calon presiden (capres) Partai Demokrat pada tahun 2016, akan mencalonkan diri lagi sebagai capres untuk pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020.

Senator Vermont berusia 77 tahun itu menikmati popularitas besar di kalangan milenium karena ide-idenya yang progresif. Sanders pertama kali mengonfirmasi rencananya itu dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Vermont Public Radio pada hari Senin.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang di negara bagian Vermont tentang hal ini terlebih dahulu," katanya.

Berbicara kepada CBS This Morning, politisi senior itu mengungkapkan bahwa ia akan meluncurkan "gerakan akar rumput" yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meletakkan dasar guna mengubah kehidupan ekonomi dan politik AS.

Dia berjanji bahwa itu akan menjadi kampanye yang sangat berbeda dengan 2016 ketika senator tersebut dikalahkan Hillary Clinton dalam bursa capres Partai Demokrat.

Bernie Sanders juga mengonfirmasi rencananya itu via Twitter. "Saya mencalonkan diri sebagai presiden. Saya meminta Anda untuk bergabung dengan saya hari ini sebagai bagian dari kampanye akar rumput yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bersejarah yang akan dimulai dengan setidaknya 1 juta orang dari seluruh negeri. Suarakan Anda di: https://bsanders.us/tw," tulis Sanders via akun Twitter-nya, @BernieSanders, Selasa (19/2/2019).

Sebagai sosialis Demokrat yang mandiri, Sanders telah secara konsisten mengambil tempat teratas dalam berbagai jajak pendapat tentang bursa capres Partai Demokrat dalam beberapa pekan terakhir.

Platform progresifnya berfokus pada penghapusan ketidaksetaraan pendapatan, perawatan kesehatan "Medicare-for-all", dan memerangi perubahan iklim yang semakin kuat di tengah semester 2018.

Sanders telah menjadi kritikus vokal Presiden AS Donald Trump dan dipandang sebagai kandidat kuat pada pemilu 2020 mendatang. Pada Jumat pekan lalu, dia mengecam presiden Trump karena terjadi shutdown atau penutupan layanan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS.

"Menyedihkan sekali. Pada 19 Desember, Senat dengan suara bulat mengesahkan undang-undang yang sama yang akan kita pilih hari ini. Kami kembali ke tempat kami memulai. Terima kasih, Presiden, karena telah menutup pemerintah dan menahan (gaji) 800.000 pegawai federal. Semuanya gratis!," sindir Sanders di Twitter.

"Saya pikir waktunya sudah lama bagi rakyat Amerika untuk memberi tahu presiden ini bahwa dia bukan seorang diktator, dia bukan seorang raja," kata Sanders.

"Dia tidak bisa dan dia tidak harus terus mengancam untuk menutup pemerintah ini dan menahan (gaji) ratusan ribu pekerja federal yang disandera," kata Sanders. Dia menambahkan bahwa lebih dari 1 juta karyawan kontrak tidak mungkin menerima upah lagi.

Sebelum Sanders mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri, ia terpaksa menangani tuduhan tentang pelecehan seksual dalam kampanye 2016.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3513 seconds (0.1#10.140)