Putin: Rusia Inginkan Perdamaian Berkelanjutan dengan Ukraina

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:02 WIB
loading...
Putin: Rusia Inginkan...
Presiden Vladimir Putin mengatan Rusia inginkan perdamaian yang berkelanjutan dengan Ukraina. Foto/Xinhua
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatan Rusia tidak pernah mengesampingkan perundingan untuk penyelesaian konflik Ukraina secara damai. Tapi, kata Putin, setiap diskusi harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, termasuk Moskow.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Xinhua pada hari Rabu (15/5/2024) menjelang kunjungannya ke China minggu ini, Putin memuji inisiatif perdamaian Beijing untuk konflik Ukraina, dengan mengatakan: ”Hal itu menunjukkan keinginan tulus dari teman-teman China kami untuk membantu menstabilkan situasi di wilayah tersebut.”

Proposal tersebut, yang pertama kali dikeluarkan oleh Beijing pada bulan Februari lalu, menyerukan gencatan senjata, menghormati kedaulatan semua negara dan meninggalkan mentalitas Perang Dingin.

Proposal itu juga menetapkan bahwa keamanan suatu wilayah tidak boleh dicapai dengan memperkuat atau memperluas blok militer.



Presiden Rusia memuji Beijing karena mempromosikan gagasan keamanan yang tak terpisahkan, dan menyatakan bahwa prinsip-prinsip ini dapat memastikan bahwa kekhawatiran Rusia tidak diabaikan sembari membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan.

“Sayangnya, baik Ukraina maupun negara-negara Barat tidak mendukung inisiatif ini,” keluh Putin, seraya menambahkan bahwa mereka tidak siap untuk berdialog berdasarkan pertimbangan bersama atas kepentingan masing-masing yang akan mengatasi penyebab utama krisis ini.

“Kami mengupayakan penyelesaian konflik ini secara komprehensif, berkelanjutan dan adil melalui cara-cara damai. Kami terbuka untuk berdialog mengenai Ukraina, namun negosiasi tersebut harus mempertimbangkan kepentingan semua negara yang terlibat dalam konflik, termasuk Rusia,” kata Putin.

Putin menambahkan bahwa dialog apa pun harus juga melibatkan diskusi substantif mengenai stabilitas global. “Dan jaminan keamanan bagi lawan-lawan Rusia dan, tentu saja, bagi Rusia sendiri,” katanya.

Masalah utama di sini, lanjut dia, adalah keandalan jaminan tersebut, mengingat beberapa negara berusaha mengganti tatanan dunia berdasarkan hukum internasional dengan tatanan dunia yang berdasarkan aturan tertentu.

Menurut Putin, negara-negara tertentu terus membicarakan peraturan yang belum pernah dilihat oleh siapa pun dan yang tampaknya cenderung berubah tergantung pada situasi politik saat ini.

Putin juga menuduh elite-elite Barat bekerja keras untuk “menghukum” Rusia, mengisolasi dan melemahkannya, dengan memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Kyiv dan menerapkan sanksi ilegal terhadap Moskow. “Selain itu, mereka menutup mata terhadap kebangkitan Nazisme dan serangan teroris yang disponsori Ukraina di wilayah kami,” imbuh Putin.

Pemimpin Rusia itu mengenang bahwa Moskow terlibat dalam pembicaraan dengan Kyiv pada awal konflik, yang menghasilkan rancangan perjanjian perdamaian yang memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

Namun, setelah Rusia menarik pasukannya dari Kyiv, Ukraina memutuskan hubungan tersebut. “Karena Ukraina mengindahkan saran Barat untuk terus berperang untuk mencapai kekalahan strategis Rusia,” imbuh Putin.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
7 Fakta Menarik Tentang...
7 Fakta Menarik Tentang Konklaf Gereja Katolik yang Memilih Paus Berikutnya
Raja Charles Kisahkan...
Raja Charles Kisahkan Pengalaman Idap Kanker: Mengerikan!
Rekomendasi
Minat Investor RI Tumbuh...
Minat Investor RI Tumbuh ke Pasar Global, Trading Saham AS dalam Genggaman
Truk Listrik Slate Meluncur...
Truk Listrik Slate Meluncur di AS, Begini Bentuknya
AFC Umumkan 11 Negara...
AFC Umumkan 11 Negara Tuan Rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
57 menit yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
1 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
1 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
2 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
3 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
4 jam yang lalu
Infografis
Memanas, Pakistan Ancam...
Memanas, Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved