Daftar Negara NATO yang Tidak Dukung dan Abstain saat Voting Palestina Jadi Anggota Penuh PBB
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Konflik Israel-Palestina telah menjadi isu global yang penting dan kontroversial selama beberapa dekade.
Salah satu aspek dari konflik ini yang telah menarik perhatian internasional adalah upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Meskipun banyak negara mendukung hak Palestina untuk keanggotaan penuh, ada juga banyak yang memilih untuk abstain dan menentangnya.
Abstain dalam konteks ini berarti bahwa negara tersebut memilih untuk tidak memilih dalam voting. Ini bisa mencerminkan berbagai sikap, mulai dari keengganan memihak dalam konflik yang sangat kontroversial dan sensitif ini, hingga keinginan untuk menjaga hubungan baik dengan kedua belah pihak.
Berikut adalah daftar negara-negara NATO yang tidak mendukung atau abstain dalam voting untuk Palestina menjadi anggota penuh PBB:
Dari negara-negara NATO, hanya Amerika Serikat yang secara eksplisit tidak mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Amerika Serikat telah lama menjadi sekutu dekat Israel dan sering kali menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan PBB untuk menentang resolusi yang dianggap merugikan Israel.
Albania, sebagai negara yang baru-baru ini bergabung dengan NATO dan berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara Barat, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan sekutu barunya.
Meskipun Albania memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan Muslim, mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan Israel.
Bulgaria memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan mungkin telah memilih untuk abstain untuk menghindari merusak hubungan tersebut.
Di sisi lain, Bulgaria juga memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan mungkin tidak ingin terlihat memihak dalam konflik Israel-Palestina.
Kanada memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Dengan memilih abstain, Kanada mungkin mencoba menunjukkan bahwa mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
Kroasia, seperti banyak negara Eropa Tengah dan Timur, memiliki hubungan yang kuat dengan Israel.
Dengan memilih abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Jerman memiliki sejarah yang kompleks dan emosional dengan Israel dan mungkin telah memilih abstain untuk menghindari merusak hubungan tersebut.
Di sisi lain, Jerman juga merupakan pendukung kuat dari solusi dua negara dan mungkin tidak ingin terlihat memihak dalam konflik tersebut.
Jerman merupakan salah satu negara pemasok senjata yang digunakan Israel untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.
Italia memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih untuk abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Latvia, sebagai negara Baltik yang relatif kecil, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan negara-negara NATO yang lebih besar dan lebih berpengaruh.
Mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan negara-negara Arab dan Muslim.
Sama seperti Latvia, Lituania mungkin juga telah memilih untuk abstain untuk alasan yang sama. Sebagai negara Baltik yang kecil, mereka mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan negara-negara NATO yang lebih besar dan lebih berpengaruh.
Mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan negara-negara Arab dan Muslim.
Belanda memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Belanda juga telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan mungkin telah memilih abstain untuk menunjukkan mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
Rumania, sebagai negara yang baru-baru ini bergabung dengan NATO dan berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara Barat, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan sekutu barunya.
Meskipun Rumania memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan Muslim, mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan Israel.
Rumania mungkin juga telah mempertimbangkan keputusan mereka untuk abstain akan mencerminkan komitmen mereka terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Inggris memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih untuk abstain, mereka mungkin mencoba untuk menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Inggris juga telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan mungkin telah memilih untuk abstain untuk menunjukkan mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
Inggris merupakan salah satu negara yang memasok senjata yang digunakan Israel untuk membunuh warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Salah satu aspek dari konflik ini yang telah menarik perhatian internasional adalah upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Meskipun banyak negara mendukung hak Palestina untuk keanggotaan penuh, ada juga banyak yang memilih untuk abstain dan menentangnya.
Abstain dalam konteks ini berarti bahwa negara tersebut memilih untuk tidak memilih dalam voting. Ini bisa mencerminkan berbagai sikap, mulai dari keengganan memihak dalam konflik yang sangat kontroversial dan sensitif ini, hingga keinginan untuk menjaga hubungan baik dengan kedua belah pihak.
Berikut adalah daftar negara-negara NATO yang tidak mendukung atau abstain dalam voting untuk Palestina menjadi anggota penuh PBB:
1. Amerika Serikat
Dari negara-negara NATO, hanya Amerika Serikat yang secara eksplisit tidak mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Amerika Serikat telah lama menjadi sekutu dekat Israel dan sering kali menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan PBB untuk menentang resolusi yang dianggap merugikan Israel.
2. Albania
Albania, sebagai negara yang baru-baru ini bergabung dengan NATO dan berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara Barat, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan sekutu barunya.
Meskipun Albania memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan Muslim, mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan Israel.
3. Bulgaria
Bulgaria memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan mungkin telah memilih untuk abstain untuk menghindari merusak hubungan tersebut.
Di sisi lain, Bulgaria juga memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan mungkin tidak ingin terlihat memihak dalam konflik Israel-Palestina.
4. Kanada
Kanada memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Dengan memilih abstain, Kanada mungkin mencoba menunjukkan bahwa mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
5. Kroasia
Kroasia, seperti banyak negara Eropa Tengah dan Timur, memiliki hubungan yang kuat dengan Israel.
Dengan memilih abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
6. Jerman
Jerman memiliki sejarah yang kompleks dan emosional dengan Israel dan mungkin telah memilih abstain untuk menghindari merusak hubungan tersebut.
Di sisi lain, Jerman juga merupakan pendukung kuat dari solusi dua negara dan mungkin tidak ingin terlihat memihak dalam konflik tersebut.
Jerman merupakan salah satu negara pemasok senjata yang digunakan Israel untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.
7. Italia
Italia memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih untuk abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
8. Latvia
Latvia, sebagai negara Baltik yang relatif kecil, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan negara-negara NATO yang lebih besar dan lebih berpengaruh.
Mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan negara-negara Arab dan Muslim.
9. Lituania
Sama seperti Latvia, Lituania mungkin juga telah memilih untuk abstain untuk alasan yang sama. Sebagai negara Baltik yang kecil, mereka mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan negara-negara NATO yang lebih besar dan lebih berpengaruh.
Mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan negara-negara Arab dan Muslim.
10. Belanda
Belanda memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih abstain, mereka mungkin mencoba menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Belanda juga telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan mungkin telah memilih abstain untuk menunjukkan mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
11. Rumania
Rumania, sebagai negara yang baru-baru ini bergabung dengan NATO dan berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara Barat, mungkin telah memilih abstain untuk menghindari konflik dengan sekutu barunya.
Meskipun Rumania memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara Arab dan Muslim, mereka mungkin juga ingin menghindari merusak hubungan mereka dengan Israel.
Rumania mungkin juga telah mempertimbangkan keputusan mereka untuk abstain akan mencerminkan komitmen mereka terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
12. Inggris
Inggris memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan juga memiliki komunitas Arab dan Muslim yang signifikan.
Dengan memilih untuk abstain, mereka mungkin mencoba untuk menyeimbangkan hubungan mereka dengan Israel dan solidaritas mereka dengan negara-negara Eropa lainnya yang mendukung hak Palestina untuk keanggotaan PBB.
Inggris juga telah lama mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan mungkin telah memilih untuk abstain untuk menunjukkan mereka tetap netral dan berkomitmen pada proses perdamaian.
Inggris merupakan salah satu negara yang memasok senjata yang digunakan Israel untuk membunuh warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
(sya)