Habiskan Rp182,9 Triliun, Kapal Induk AS Gerald Ford Bermasalah

Kamis, 31 Januari 2019 - 10:19 WIB
Habiskan Rp182,9 Triliun,...
Habiskan Rp182,9 Triliun, Kapal Induk AS Gerald Ford Bermasalah
A A A
WASHINGTON - Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Gerlad R. Ford, dibangun dengan biaya USD13 miliar atau lebih dari Rp182,9 triliun. Namun kapal raksasa ini bermasalah, yakni mengalami 20 kegagalan dalam sistem peluncuran dan pendaratan pesawat selama operasi di laut.

Data angka kegagalan itu diungkap kantor pengujian Pentagon, sebagaimana diberitakan Star and Stripes, Kamis (31/1/2019).

Kegagalan yang sebelumnya tidak diungkapkan itu terjadi selama lebih dari 740 uji coba di laut sejak kapal induk itu dikirim ke Angkatan Laut AS Mei 2017. Sistem ketapel elektromagnetik yang dibuat oleh General Atomics mengalami masalah.

Meski ada masalah, para pejabat Angkatan Laut memuji kemampuan tempur USS Gerlad R. Ford yang semakin berkembang. Angkatan Laut harus membayar untuk memperbaiki kekurangan semacam itu di bawah kontrak pengembangan "cost-plus".

Menurut laporan tahunan tentang senjata utama dari uji operasional Kantor Departemen Pertahanan AS, masalah keandalan baru menambah keraguan bahwa kapal induk yang ditunjuk sebagai CVN-78 itu akan memenuhi tingkat serangan yang direncanakan per 24 jam—metrik utama untuk setiap kapal induk.

"Tidak ada gangguan yang dialami selama operasi penerbangan (pesawat) pada CVN-78 yang menyebabkan cedera pada personel, atau kerusakan pada pesawat atau kapal," kata Michael Land, juru bicara Angkatan Laut, dalam sebuah email.

Menurutnya, ada dua misi yang dibatalkan yang terkait dengan peluncuran dengan sistem ketapel elektromagnetik. Dalam kedua kasus, operasi penerbangan ditangguhkan sebentar dan koreksi diterapkan.

Ada juga masalah dari kurangnya 11 elevator yang berfungsi untuk mengangkat amunisi dari bawah geladak. Masalah ini menarik perhatian dari Ketua Komite Layanan Angkatan Bersenjata Senat, James Inhofe.

"Ford mungkin tidak akan mencapai persyaratan laju serangan karena asumsi tidak realistis yang mengabaikan efek cuaca, keadaan darurat pesawat, manuver kapal, dan komposisi sayap udara saat ini pada operasi penerbangan," kata Robert Behler, direktur operasional kantor pengujian Pentagon dalam penilaiannya terhadap operator yang diperoleh oleh Bloomberg.

Dalam memo kepada pelaksana tugas Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, Behler menyoroti masalah Ford dengan mengatakan bahwa meskipun perbaikan telah terjadi, keandalan yang buruk dan tidak diketahui terus mengganggu kapal dan sistem utamanya.

Presiden Donald Trump telah menyatakan keraguannya tentang sistem ketapel elektromagnetik pada kapal induk sebagai pengganti versi yang lebih tua, yang digerakkan oleh sistem uap.

Meghan Ehlke, juru bicara General Atomics, menolak berkomentar soal masalah pada kapal induk tersebut."Sesuai dengan syarat dan ketentuan kontrak kami," katanya dalam sebuah email.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6823 seconds (0.1#10.140)