5 Fakta Koridor Philadelphi di Gaza, Jalur yang Kini Dikuasai Israel

Jum'at, 10 Mei 2024 - 16:36 WIB
loading...
5 Fakta Koridor Philadelphi...
Zona penyangga tempat bertemunya perbatasan Israel, Mesir, dan Jalur Gaza. Foto/Studio Graphique Perancis Medias Monde
A A A
RAFAH - Koridor Philadelphi jadi salah satu jalur di Gaza yang sangat diinginkan Israel ketika terlibat konflik dengan Hamas sejak akhir tahun 2023. Membuat koridor ini jadi yang paling diawasi ketika Zionis merencanakan serangan ke wilayah Rafah.

Dikutip dari Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat mengungkapkan jika Koridor Philadelphi harus menjadi milik mereka untuk nantinya akan ditutup demi memastikan keamanan yang diinginkan Tel Aviv.

Netanyahu mengklaim tanpa menguasai lahan sempit ini, tentara Israel tidak akan mampu mengalahkan Hamas di Gaza. Lantas sebenarnya apakah itu Koridor Philadelphi? Berikut ini sejumlah rangkuman faktanya.

Fakta Koridor Philadelphi di Gaza

1. Terbentuk dari Perjanjian Damai Mesir dengan Israel


Koridor Philadelphi adalah jalur sepanjang 14 km (8,7 mil) yang mewakili keseluruhan wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir. Koridor ini adalah bentuk dari perjanjian damai antara Israel dan Mesir pada akhir 1970-an.

Koridor Philadelphi dibangun pada 1979 sebagai "zona penyangga demilterisasi" antara kedua negara. Perjanjian ini memberi wewenang kepada Mesir untuk mengerahkan 750 penjaga perbatasan di sepanjang rute untuk berpatroli di perbatasan di sisi Mesir.

Sedangkan untuk sisi perbatasan Palestina dikendalikan oleh Otoritas Palestina, hingga diambil alih oleh Hamas pada tahun 2007.

2. Tujuan Pembentukan


Tujuannya dibentuknya Koridor Philadelphi adalah untuk menghentikan senjata dan material agar tidak sampai ke tangan warga Palestina di Jalur Gaza, yang diduduki Israel, dan untuk mencegah orang berpindah antara tanah Palestina dan Mesir tanpa pemeriksaan yang ketat.

3. Mesir Pemegang Kendali Koridor Philadelphi


Setelah Israel menarik diri dari Jalur Gaza di tahun 2005, Mesir menjadi pemain utama yang mengendalikan koridor tersebut. Namun keadaan berubah setelah Hamas memegang kendali penuh atas Jalur Gaza di tahun 2007.

Selama bertahun-tahun, Mesir mengatakan pihaknya terus menghancurkan terowongan yang digali oleh warga Palestina untuk menyelundupkan senjata dan manusia, namun Israel mempertanyakan efektivitas tindakan Kairo.

4. Penyebab Israel ingin Mengambil Alih Koridor Philadelphi


Karena merasa kurang mempercayai kebijakan Mesir, kini Israel menginginkan kendali penuh atas wilayah perbatasan, termasuk penyeberangan Rafah yang penting, untuk menjamin keamanan masyarakatnya.

Pihak Israel mengungkapkan jika Mesir tidak setuju bila Israel mengambil kembali kendali atas koridor tersebut dan membangun kehadiran militer di sana beberapa dekade setelah Israel meninggalkannya.

Tel Aviv dilaporkan ingin meningkatkan koridor ini di dalam Gaza untuk memastikan tidak mengalami serangan lain seperti yang terjadi pada tanggal 7 Oktober oleh Hamas yang menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel.

5. Kondisi Koridor Philadelphi


Namun PBB tidak yakin dengan rencana Israel untuk warga sipil Gaza. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa PBB “tidak akan ikut serta dalam pemindahan paksa orang” karena “saat ini tidak ada tempat yang aman” di Gaza.

Khawatir akan masuknya pengungsi secara besar-besaran dan kemungkinan konsekuensinya, Mesir telah mengerahkan sekitar 40 tank dan pengangkut personel lapis baja di timur laut Sinai selama beberapa minggu terakhir di awal tahun 2024.

Baca juga: Israel Ancam Gunakan 'Rudal Bodoh' di Gaza setelah AS Setop Transfer Senjata Presisi
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
Angka Keguguran dan...
Angka Keguguran dan Bayi Lahir Prematur di Gaza Tinggi
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Salomiel Arnius Apresiasi Respons Cepat Pemda Kupang Atasi Abrasi di Lahan Bawang
Penyidik KPK Rossa Purbo...
Penyidik KPK Rossa Purbo Akui Tidak Ada Perintah Langsung Hasto Menghalangi Penyidikan di PTIK
Pendaftaran Sekolah...
Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 STIS Akan Dibuka, Lulus Jadi PNS BPS
Berita Terkini
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
Perang Menggila, India...
Perang Menggila, India Serang 3 Pangkalan Udara Pakistan
BREAKING NEWS! Pakistan...
BREAKING NEWS! Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Infografis
Kebakaran Makin Dahsyat...
Kebakaran Makin Dahsyat di Israel, 7 Pemukiman Dievakuasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved