4 Alasan Jerman Tarik Dubesnya dari Rusia

Rabu, 08 Mei 2024 - 21:21 WIB
loading...
A A A
Inggris dan Perancis telah memasok rudal jarak jauh mereka masing-masing ke Kyiv, Storm Shadow dan Scalp.

Tapi Taurus memiliki jangkauan dan kecanggihan yang lebih besar dan akan mampu mencapai Moskow sambil menghindari sebagian besar pertahanan anti-pesawat Rusia.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada wartawan bahwa Inggris akan terus bekerja sama dengan Jerman untuk mendukung Ukraina.

Namun dia menambahkan bahwa Inggris adalah negara pertama yang menyediakan rudal serangan presisi jarak jauh ke Ukraina “dan kami akan mendorong sekutu kami untuk melakukan hal yang sama”. Kementerian Pertahanan Inggris tidak memberikan komentar tambahan.

John Foreman, mantan atase pertahanan Inggris untuk Moskow, mengatakan keengganan Scholz mengirim rudal Taurus ke Kyiv adalah contoh lain bagaimana kanselir Jerman “mengikuti, bukan memimpin” ketika menyangkut perang di Ukraina.

“Kombinasi dari kehati-hatian politik, keragu-raguan, dan sikap Jerman yang berpuas diri telah membawa kita ke kondisi saat ini,” kata Foreman.

4. Ketakutan Jerman terhadap Rusia

Sebuah rencana rahasia pemerintah Jerman yang mempersiapkan potensi agresi Rusia terhadap NATO telah bocor, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Jerman bersiap menghadapi kemungkinan perang besar-besaran di Eropa dalam waktu dekat.

Menurut surat kabar Jerman Bild, yang telah melihat rencana tersebut, “skenario latihan” yang dibuat oleh pemerintah Jerman memperkirakan akan ada penambahan pasukan Rusia di Belarus dan eksklave Kaliningrad, wilayah paling barat Rusia, sehingga memberikan tekanan pada perbatasan Polandia. .

Menanggapi meningkatnya ancaman ini, rencana tersebut memperkirakan bahwa NATO akan mengerahkan pasukannya ke Eropa Timur, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Apa yang mungkin terjadi selanjutnya sulit untuk diprediksi, namun pemerintah Jerman telah memberikan gambaran tentang kemungkinan eskalasi konflik, dimana Rusia sekali lagi menggunakan Belarus sebagai landasan peluncuran militer.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)