Menegangkan, Jet Tempur China Jatuhkan Suar di Dekat Helikopter Militer Australia
loading...
A
A
A
CANBERRA - Canberra mengungkap insiden menegangkan di mana jet tempur China menjatuhkan suar di dekat helikopter militer Australia yang sedang menjalankan misi PBB di perairan internasional di Laut Kuning.
Insiden itu terjadi pada Sabtu malam lalu. Beruntung, pilot helikopter Australia berhasil mengelak dan semua awak selamat.
Canberra mengakukan protes keras kepada Beijing atas insiden berbahaya tersebut.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mencap tindakan jet tempur China tidak dapat diterima.
Menurut Marles, pilot helikopter harus mengambil tindakan mengelak agar tidak terkena suar.
“Konsekuensi terkena suar akan sangat signifikan,” kata Marles, seperti dikutip The Guardian, Selasa (7/5/2024).
“Yang penting, helikopter tidak terpengaruh dan semua awak selamat," lanjut dia.
“Ini adalah insiden yang sangat serius. Itu tidak aman dan sama sekali tidak bisa diterima," imbuh Marles.
Konfrontasi tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Nine News pada Senin malam, terjadi sekitar pukul 19.30 pada hari Sabtu pekan lalu.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Pemerintah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengecam insiden tersebut dengan cara yang sama seperti ketika mereka menuduh sebuah kapal Angkatan Laut China menargetkan penyelam Australia dengan gelombang sonar pada akhir tahun lalu.
Sumber pertahanan Canberra mengatakan kapal perusak Australia; HMAS Hobart, berada di perairan internasional di Laut Kuning, yang terletak di antara pantai timur China dan pantai barat Korea Selatan. Kapal tersebut berpartisipasi dalam Operasi Argos PBB, yang menerapkan sanksi internasional terhadap Korea Utara.
Sebuah helikopter Seahawk Angkatan Laut, yang ditugaskan di HMAS Hobart, sedang melakukan apa yang digambarkan sebagai penerbangan rutin ketika dilaporkan telah dicegat oleh jet tempur J-10 China.
Marles menuduh jet tempur tersebut menjatuhkan suar di depan helikopter, pada jarak 300 meter di depan dan 60 meter di atas helikopter Australia. Dia mengatakan pilot Australia harus mengambil tindakan mengelak untuk menghindari kobaran api.
Pernyataan Departemen Pertahanan Australia mengatakan jet tempur China melepaskan suar di sepanjang jalur penerbangan helikopter Pasukan Pertahanan Australia (ADF). "Ini adalah manuver tidak aman yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personelnya," kata departemen tersebut.
Pada hari ini, PM Albanese mengatakan personel pertahanan Australia berada di wilayah udara internasional melakukan pekerjaan penting dalam menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.
Albanese mengatakan kepada Channel Nine bahwa masyarakat Australia mengharapkan penjelasan dan dia mengulangi komentar Marles bahwa tindakan jet tempur China tidak profesional dan sama sekali tidak dapat diterima.
Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas insiden penjatuhan suar tersebut.
Insiden itu terjadi pada Sabtu malam lalu. Beruntung, pilot helikopter Australia berhasil mengelak dan semua awak selamat.
Canberra mengakukan protes keras kepada Beijing atas insiden berbahaya tersebut.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mencap tindakan jet tempur China tidak dapat diterima.
Menurut Marles, pilot helikopter harus mengambil tindakan mengelak agar tidak terkena suar.
“Konsekuensi terkena suar akan sangat signifikan,” kata Marles, seperti dikutip The Guardian, Selasa (7/5/2024).
“Yang penting, helikopter tidak terpengaruh dan semua awak selamat," lanjut dia.
“Ini adalah insiden yang sangat serius. Itu tidak aman dan sama sekali tidak bisa diterima," imbuh Marles.
Konfrontasi tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Nine News pada Senin malam, terjadi sekitar pukul 19.30 pada hari Sabtu pekan lalu.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Pemerintah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengecam insiden tersebut dengan cara yang sama seperti ketika mereka menuduh sebuah kapal Angkatan Laut China menargetkan penyelam Australia dengan gelombang sonar pada akhir tahun lalu.
Sumber pertahanan Canberra mengatakan kapal perusak Australia; HMAS Hobart, berada di perairan internasional di Laut Kuning, yang terletak di antara pantai timur China dan pantai barat Korea Selatan. Kapal tersebut berpartisipasi dalam Operasi Argos PBB, yang menerapkan sanksi internasional terhadap Korea Utara.
Sebuah helikopter Seahawk Angkatan Laut, yang ditugaskan di HMAS Hobart, sedang melakukan apa yang digambarkan sebagai penerbangan rutin ketika dilaporkan telah dicegat oleh jet tempur J-10 China.
Marles menuduh jet tempur tersebut menjatuhkan suar di depan helikopter, pada jarak 300 meter di depan dan 60 meter di atas helikopter Australia. Dia mengatakan pilot Australia harus mengambil tindakan mengelak untuk menghindari kobaran api.
Pernyataan Departemen Pertahanan Australia mengatakan jet tempur China melepaskan suar di sepanjang jalur penerbangan helikopter Pasukan Pertahanan Australia (ADF). "Ini adalah manuver tidak aman yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personelnya," kata departemen tersebut.
Pada hari ini, PM Albanese mengatakan personel pertahanan Australia berada di wilayah udara internasional melakukan pekerjaan penting dalam menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.
Albanese mengatakan kepada Channel Nine bahwa masyarakat Australia mengharapkan penjelasan dan dia mengulangi komentar Marles bahwa tindakan jet tempur China tidak profesional dan sama sekali tidak dapat diterima.
Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas insiden penjatuhan suar tersebut.
(mas)